Ariana Grande nyanyiin lagu-lagu Indonesia, masak sih?
Beberapa waktu ini, publik digegerkan dengan Ariana Grande yang menyanyikan lagu Indonesia, mulai dari “Komang” hingga “Rungkad”. Jangan salah, ternyata bukan asli kok Fanbot! Ternyata itu merupakan hasil dari kecanggihan dari teknologi AI (Artificial Intelligence).
[lwptoc]
Kumpulan video berisi Ariana Grande menyanyikan lagu-lagu yang sedang populer di Indonesia itu di buat oleh konten kreator dengan akun TikTok ianyxi_. Video tersebut sudah ditonton jutaan kali di TikTok dan viral di media sosial lainnya seperti instagram.
Baca Juga : Artificial Intelligence bahaya untuk keselamatan kita di masa depan ?
Sementara itu, akun ianyxi_ tidak menjelaskan AI apa yang di gunakan untuk membuat Ariana Grande menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Dalam keterangan videonya hanya tertulis tagar #aivoice.
Apasih AI (Artificial Intelligence) itu?
Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang di khususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Kecerdasan Buatan, sering di singkat sebagai “AI”, mungkin berkonotasi dengan robotika atau adegan futuristik, Kecerdasan Buatan (AI) mengungguli robot fiksi ilmiah, ke dalam non-fiksi ilmu komputer canggih modern.
Baca Juga : Robot Bisa Melukis ?, Robot Membuat Lukisan Ini dan Lukisannya Sangat, Sangat Bagus!
Profesor Pedro Domingos, seorang peneliti terkemuka di bidang ini, menggambarkan “lima suku” machine learning, yang terdiri dari simbolis. Yang berasal dari logika dan filsafat; koneksionis, yang berasal dari ilmu saraf; evolusioner. Berkaitan dengan biologi evolusioner; Bayesian, berhubungan dengan statistik dan probabilitas; dan analogis yang berasal dari psikologi. Baru-baru ini, kemajuan dalam efisiensi komputasi statistik telah membuat Bayesian berhasil memajukan bidang di sejumlah area, yang di sebut “machine learning”. Demikian pula, kemajuan dalam komputasi jaringan telah menyebabkan koneksionis memperluas ke subbidang yang di sebut “deep learning”. Machine learning (ML) dan deep learning (DL) merupakan bidang ilmu komputer yang berasal dari disiplin Kecerdasan Buatan.
Baca Juga : Di Masa Depan, Robot akan Gantikan Dokter !
Secara garis besar, teknik-teknik ini di pisahkan menjadi teknik pembelajaran yang “di awasi” yakni menggunakan data pelatihan yang mencakup keluaran yang di inginkan dan yang “tidak di awasi” yakni menggunakan data pelatihan tanpa keluaran yang di inginkan.
Kecerdasan Buatan (AI) “lebih cerdas” dan belajar lebih cepat dengan lebih banyak data, dan setiap hari. Semua perusahaan menghasilkan bahan bakar ini untuk menjalankan solusi machine learning dan deep learning. Baik yang di kumpulkan dan di ekstraksi dari gudang data seperti Amazon Redshift. Yang benar-benar akurat melalui kekuatan “klaster” dengan Mechanical Turk, maupun secara dinamis di tambang melalui Kinesis Streams. Lebih jauh, dengan munculnya IoT, teknologi sensor secara eksponensial menambah jumlah data yang akan di analisis — data dari sumber dan tempat serta objek dan peristiwa yang sebelumnya hampir tidak tersentuh.
Bagaimana Kecanggihan AI (Artificial Intelligence)
Trend penggunaan AI untuk mengkloning atau menduplikasi suara musisi 29 tahun kemudian di olah seperti menyanyika lagu-lagu itu sudah banyak beredar. Saat ini terdapat perangkat lunak AI open source dari Tiongkok yang di sebut DiffSVC. Perangkat lunak ini dapat mereplikasi suara manusia yang sebenarnya.
Software AI (Artificial Intelligence)
Software AI (Artificial Intelligence) merupakan sebuah software yang di buat dan di kembangkan oleh peneliti di The Chinese University of Hong Kong (CUHK) yang akhir-akhir semakin di gandrungi oleh netizen.
Hal tersebut, juga di dampingi oleh kreatifitas netizen untuk memproduksi sebuah karya yang tidak terduga seperti apa yang terjadi pada Ariana Grande.
Itulah Fanbot kecanggihan AI yang dapat di manfaatkan secara baik oleh seorang yang memiliki kreatifitas tinggi. Kira-kira, Fanbot bakal bikin sesuatu apa nih dari kecanggihan AI?