[lwptoc numeration=”none” title=”Daftar Isi”] |
1. ADC
ADC (Analog to Digital Converter) adalah suatu perangakat yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Perangkat ADC dapat berupa suatu rangkaian maupun dalam bentuk suatu chip IC. Ketelitian dari proses konfersi suatu bentuk sinyal analog, ditentukan dari kecepatan sampling ADC.
Ketelitian ADC juga dipengaruhi oleh resolusi ADC yang berperan pada pembacaan besaran input. Sebagai contoh, ADC 8 bit memiliki output 8 bit data digital, yang berarti sinyal input dapat dinyatakan dengan nilai digital maksimal 255 (2n-1). Sedangkan ADC 10 bit memiliki nilai digital maksimal 1023, dan sebagainya.
Resolusi ADC = Vref / nilai bit maksimal
Vin = (nilai ADC/nilai bit maksimal) x Vref
Pemrograman ADC dalam Arduino menggunakan perintah analogRead(number);
Baca Juga : Apa itu Line Follower? Robot Pengikut Garis?
2. LCD
atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD 16 x 2 berfungsi menampilkan karakter yang diinginkan pada suatu tampilan, namun pada LCD ini sangat terbatas dan hanya mempunyai 16 baris dan 2 kolom saja. Untuk mengakses LCD ini menggunakan 8 bit data, namun dapat menggunakan mode 4 bit, yaitu pengiriman 4 bit awal kemudian 4 bit akhir. Untuk mempermudah pemrograman LCD ini dapat menggunakan library yang sudah tersedia. Beberapa perintah dasar akses LDC antara lain:
- LiquidCrystal name(RS, E, D4, D5, D6, D7); merupakan fungsi penamaan dan pengaturan pin yang terhubung pada mikrokontroler.
- Membersihkan layar clear();
- Set cursor pada posisi tertentu setCursor (x,y); x merupakan kolom pada LCD, y adalah barisnya. Pada LCD 16×2, terdapat 16 yakni 0-15 untuk x dan 0-1 untuk y.
- Inisialisasi LCD begin(x,y);
- Menuliskan karakter ke LCD write(char c). Misalnya write(C) akan menuliskan karakter C ke LCD.
- Menuliskan string ke LCD print(char*str). Misalnya, print(Selamat Datang); akan menuliskan string Selamat Datang pada LCD.
Sebelum dapat menggunakan berbagai fungsi tersebut, harus meng-include library-nya terlebih dahulu.
Baca Juga : Grounding dan Earthing itu Beda ya?
Uji Coba
Mengapa kami sertakan LCD pada pembahasan kali ini? Karena Untuk menampilkan nilai ADC agar mudah di pahami butuh alat penampil yang mudah di gunakan.
Pertama buat rangkaian sederhana.
Kemudian Buat skecth pada Arduini IDE
#include<LiquidCrystal.h> //Memanggil library LCD
int a; //deklarasi variabel
float b; //deklarasi variabel
LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13); //Penentuan Pin LCD
void setup() {
lcd.begin(16,2); //LCD dengan 16baris 2kolom (16×2)
}
void loop() {
a=analogRead(A0); //membaca ADC disimpan di variabel a
lcd.setCursor(0,0); //set pada baris 0 kolom 0
lcd.print(ADC=); //tulis ADC=
lcd.print(a); //tulis nilai a
lcd.print( ); //spasi
b=analogRead(A0); //membaca ADC disimpan di variabel b
b=(b/1023)*5; //rumus ADC ke tegangan
lcd.setCursor(0,1); //set pada baris 0 kolom 1
lcd.print(V=); //tulis V=
lcd.print(b); //tulis nilai b
lcd.print(volt ); //tulis volt
}
terima kasih atas informasi yang diberikan, sangat bermanfaat untuk mengenal tentang ad converter, untuk penjelasanya cukup mudah dipahami dan dimengerti