Kacamata merupakan perangkat yang biasanya digunakan sebagai alat bantu penglihatan bagi para penderita gangguan penglihatan, seperti minus, silinder, rabun ataupun yang lainnya. Menggunakan kacamata akan memperjelas penglihatan hampir mendekati dengan mata normal.
Pada umumnya, kacamata hanya dapat digunakan oleh manusia yang masih bisa melihat, akan tetapi penghlihatannya kurang normal. Namun saat ini muncul inovasi kacamata bagi penderita tunanetra dari siswa SMK Al Huda Kediri.
Kacamata Berbasis Internet of Things Bantu Tunanetra Beraktivitas
Seiring berkembangnya teknologi, inovasi yang muncul semakin beragam. Bahkan dari siswa SMK pun kini telah mampu menciptakan inovasi teknologi yang dapat bermanfaat bagi publik.
Inovasi canggih tersebut adalah Kacamata Berbasis Internet of Things (IoT) bagi para penderita tunanetra. Dengan penggunaan kacamata yang telah terintegrasi dengan IoT tersebut, terdapat juga sensor ultrasonik yang membantu tunanetra untuk beraktivitas.
Keunggulan kacamata berbasis Internet of Things bagi tunanetra tersebut mampu memberikan perintah untuk berbelok karena terpasang sensor ultrasonik, kamera, dan speaker serta terdapat GPS untuk mempermudah navigasi.
Tantangan Pembuatan Kacamata Berbasis Internet of Things
Meskipun kacamata berbasis Internet of Things tersebut memiliki beragam keunggulan, akan tetapi tetap memiliki berbagai tantangan. Antaranya adalah ketika perakitan hardware terdapat beberapa komponen yang tidak sesuai atau tidak tersedia.
Selain itu, beberapa sensor yang terpasang pada kacamata juga mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat menangkap sinyal yang dipancarkan.
Inovasi cemerlang tersebut diikutkan dalam ajang “Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3- 2021/2022” yang telah memasuki tahap ketiga, yaitu Internet of Things Product Development Program.
Melalui kegiatan tersebut, harapannya berbagai tantangan dan permasalahan dalam proses produksi kacamata dapat terbantu untuk dipecahkan.
Menurut Daffa, salah seorang siswa SMK Al Huda Kediri yang turut serta dalam pembuatan project yang dikutip dari laman kompas.com, dia mengungkapkan bahwa “Sangat senang bisa lolos sampai ke tahap ini karena belum pernah diajarkan materi seperti itu sebelumnya”.
Event tersebut di ikuti oleh berbagai sekolah di Indonesia, yaitu 6 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang terbagi menjadi 8 tim dan 10 SMK yang terdiri dari 17 tim.
Program yang berjalan mulai dari bulan Juni-September 2022 tersebut, bertujuan untuk mencetak talenta-talenta muda Indonesia yang menguasai teknologi digital. Selain itu, para siswa juga mendapat dorongan untuk memiliki kemampuan di bidang IoT.
Pada acara Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 tersebut, siswa juga belajar materi Foundation & Hardware (IoT), Networking & Communication Basics (Raspberry Pi), dan Software & Platform (MongoDB, PyMongo, UBIDOTS).
Penggunaan Internet of Things Pada Sektor Kesehatan
Internet of Things merupakan salah satu inovasi teknologi yang memiliki manfaat luas. Baik dari sektor pertanian hingga kesehatan, salah satunya adalah kacamata berbasis IoT untuk penderita tunanetra.
Selain itu, penggunaan Internet of Things juga dapat bermanfaat bagi peralatan monitoring detak jantung.
Berbagai manfaat Internet of Things tersebut membuktikan bahwa pada masa depan. Internet of Things merupakan salah satu teknologi yang wajib kita kuasai.
Yuk kuasai Internet of Things dengan mudah dan menyenangkan, hanya di Indobot Academy!
Indobot Academy menyediakan berbagai e-course dan workshop terkait Internet of Things yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, keamanan, dan dunia kuliner. Apabila kalian tertarik untuk belajar Internet of Things dengan mudah, silahkan kunjungi website indobot.co.id/academy