Halo Fanbot!
Apa kabar semuanya? Tetap sehat selalu ya…
Kali ini minbot akan membahas sistem penyiraman taman otomatis pada Kampung Jetisharjo, Yogyakarta. Saat ini seni dan budaya menjadi sorotan Musrenbang karena erat dalam kehidupan masyarakat Cokrodiningratan. Khususnya pengembangan kampung wisata pada Kelurahan Cokrodiningratan guna mempertahankan seni dan budaya lokal. Darsana selaku Lurah Cokrodiningratan menyampaikan, terdapat tiga kampung yang telah dipetakan berdasarkan potensinya. Jetisharjo dengan Taman Robin, Pasar Minggon, Susur Sungai Code, Sekolah Semeru, dan home industry pada bidang kesenian.
Kendala Perawatan Taman secara Manual
Penyiraman taman Bantaran Code Jetisharjo, terutama dalam kendala perawatan taman dalam hal penyiraman membutuhkan tiga relawan murni dan terbantu oleh masyarakat. Hal tersebut tersampaikan oleh Ketua RT 30 RW 07 Kampung Jetisharjo, Tri Maryoto. Dengan begitu, membutuhkan waktu yang banyak dalam perawatannya. Selain tiu, harus menggunakan selang sehingga banyak air bersih yang terbuang. Dari kendala tersebut, terbentuk Taman Robin.
Apa itu Taman Robin?
Taman Robin adalah singkatan dari Taman Robot Irigasi Nyuburke. Mempunyai sistem penyiraman tanaman (irigasi) secara otomatis. Menggunakan teknologi Internet of Things IoT dalam sistem ini dapat meminimalisir pengeluaran biaya tenaga penyiraman air sekaligus dapat memaksimalkan pemanfaatan air.
Taman Robin launching oleh Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, Minggu 19 Juli 2020. Tim penelitian ini diketuai oleh Eri Haryanto dari Program Studi Teknik Informasi Universitas Janabadra. Alat penyiraman otomatis berbasis IoT yang terpasang pada taman Robin kampung Jetisharjo bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta sebagai pilot project.
Belajar Elektronika, Arduino, dan IoT step by step dengan bantuan tangga belajar? Daftar sekarang dan dapatkan PROMO
Sistem Taman Robin
Dengan menggunakan IoT, tentunya dapat mengendalikan sistem penyiraman air secara otomatis. Sumber air berasal dari kali Code, taman pada kawasan tersebut terhubung dengan sistem internet dari Smartphone. Kontrol penyiraman dapat berjalan baik secara jadwal maupun kendali dari jarak jauh menggunakan perangkat gawai baik jadwal, durasi maupun durasi penyiraman, lengkap dengan solar panel sehingga sumber listrik terbantu dari tenaga surya. Eri menjelaskan sistem ini mengombinasikan dua sumber listrik (sistem hybrid) yaitu listrik PLN untuk menghidupkan pompa air dan listrik dari panel surya untuk menjalankan sistem penyiraman, sehingga hemat listrik.
Sistem Robin dapat bekerja dengan dua mode. Mode pertama yakni berdasarkan jam penyiraman, untuk mode kedua yakni mode otomatis penyiraman berdasarkan kelembaban tamah. Dalam kurun waktu tertentu data-data seperti jam penyiraman, status sensor kelembapan tanah, status sensor ultrasonic akan terkirim ke server sehingga bisa melakukan pengendalian penyiraman kapanpun bisa berjalan dari jarak jauh. Melalui portal khusus, sistem dapat dikendalikan dan dipantau oleh stockholder yang diberi kewenangan akses. Robin juga dibekali dengan aplikasi android. Dengan begitu, proses penyiraman juga bisa terjadwal sesuai dengan kebutuhan. Karena tentu volume air yang butuh untuk tanaman berbeda dari musim kemarau ke musim hujan. Selain itu juga, sistem tersebut juga lengkap dengan kamera pemantau lokasi taman, kamera berbasis IP sehingga bisa diakses via web browser.
Manfaat Penerapan IoT
Manfaat pengunaan IoT pada sistem ini, yakni:
- Dapat terkendali dari jarak jauh
- Dapat mengurangi biaya baik untuk tenaga penyiram
- Memaksimal pemanfaatan air
- Dapat menghemat penggunaan listrik
Dampak pada Masa Mendatang
Dengan terciptanya ini, kegiatan-kegiatan harus berfokus dengan prinsip temonjo, temoto, dan kroso sehingga setiap masyarakat ikut bekerja sama dalam pembangunan, dan keberhasilannya dapat berdampak bagi semua warga. Ini juga bagian dari Smart City, yakni bagaimana menata taman-taman pada Kota Yogyakarta dengan memanfaatkan teknologi. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dalam sambutannya berharap Musrenbang kali ini dapat memberi dampak positif ke setiap warga. Sebagai salah satu desa wisata pada kota Yogyakarta, desa wisata Code Cokrodiningratan, selain menampilkan keindahan dan pemandangan alam sungai Code, melalui program wisata sekolah sungai, wisatawan juga dapat mempelajari sejarah serta akibat dari bencana. disebabkan oleh Gunung Merapi di sungai Code sebagai salah satu sungai yang berhulu dari Merapi.
Taman wisata ini nantinya untuk menampung potensi-potensi yang ada di tiga kampung yakni Cokrodiningratan yang memiliki potensi kerajinan dan kuliner, Cokrokusuman memiliki potensi wisata budaya seperti karawitan, bregodo, wayangan dan sebagainya, serta Jetisharjo yaitu potensi pengembangan air sungai siap minum maupun pengelolaan pemukiman. Dan tentu akan dilengkapi dengan wisata selfie dan kuliner serta semua potensi budaya akan tampil disana.
Buat mahasiswa minimal semester 5 yang ingin belajar Internet of Things, Kampus Merdeka dan Indobot telah kembali membuka program Studi Independent “Internet of Things (IoT) Engineer Camp”. Program ini berlangsung untuk mengasah kemampuan mahasiswa baik soft skill dan hard skill pada bidang IoT. Pastikan kamu ikut dan terdaftar pada pddikti.kemdikbud.go.id untuk ikut kelasnya.
Buruan segera daftarkan diri kalian untuk mengikuti seleksi Studi Independent Internet of Things (IoT) Engineer Camp! Jangan lewatkan kesempatan ini ya, karena kesempatan baik tidak datang dua kali ya…
Daftarkan segera dirimu dan cek persyaratan lengkapnya melalui link berikut :