Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki lahan subur membuat terdapat beberapa daerah menjadi sentra industri kopi. Terlebih lagi, masyarakat Indonesia gemar meminum kopi, sehingga permintaan kopi akan selalu ada.
Masyarakat pedesaan, kebanyakan masih mengolah kopi secara tradisional. Baik dari proses pemanenan, hingga roasting atau penyangraian masih secara manual.
Untuk UMKM, pengolahan biji kopi secara manual tentunya akan membuang banyak waktu, sehingga omset pun akan terbatas. Pengolahan kopi menggunakan mesin otomatis dapat menghasilkan produk berkualitas serta lebih efektif dan efisien.
Mahasiswa KKN ITS Merancang Mesin Sangrai Biji Kopi Berbasis IoT
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM, mahasiswa KKN Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menciptakan inovasi mesin roasting biji kopi (green bean) portabel berbasis IoT.
Menurut Ketua Tim KKN, Ahmad Fauzan yang dikutip dari laman beritajatim.com, mengatakan bahwa “Biji kopi yang berkualitas dan proses yang lebih efisien tentunya dapat meningkatkan profit UMKM”.
Penggunaan mesin roasting kopi berbasis IoT tersebut untuk mengurangi kerugian dari UMKM produsen kopi. Hal tersebut karena penentuan kualitas kopi hanya berdasarkan hasil roasting biji kopi.
Keunggulan Mesin Roasting Berbasis IoT
Mesin roasting kopi buatan mahasiswa KKN ITS tersebut memiliki beberapa keunggulan, adalah mudah kita pindah karena merupakan mesin portabel.
Mahasiswa KKN ITS tersebut menggunakan aplikasi Blynk guna monitoring. Penggunaan mesin tersebut tentunya dapat lebih mudah untuk pemantauan karena aplikasinya ada di Appstore maupun Playstore.
Menggunakan Blynk, pengguna mesin roasting dapat memantau suhu, waktu, dan kecepatan roasting kopi dengan mudah menggunakan smartphone.
Mesin roasting kopi berbasis IoT tersebut merupakan hasil diskusi antara pelaku UMKM dan mahasiswa. Diskusi tersebut membahas apa saja kebutuhan para pelaku UMKM agar mesin roasting kopi dapat digunakan sesuai fungsinya.
Hasil roasting kopi dengan menggunakan mesin tersebut sangat memuaskan, karena mampu menentukan jenis kopi untuk setiap kopi yang di sangrai.
Selain itu,cara penggunaan mesin roasting kopi berbasis IoT tersebut juga sangat mudah. Langkah pertama yaitu dengan menghidupkan mesin serta memasukkan biji kopi. Setelah itu, pengguna membuka aplikasi Blynk untuk mengoperasikan mesin, kemudian mesin akan bekerja secara otomatis.
Hal tersebut tentunya akan sangat menguntungkan bagi pelaku UMKM karena proses produksi kopi dapat secara efektif dan efisien.
Kedepannya, Tim KKN ITS akan memberikan sosialisasi kepada para petani kopi terkait penggunaan mesin sangrai kopi berbasis Internet of Things tersebut karena dapat meningkatkan hasil produksi kopi dengan baik.
Manfaat IoT Bagi Dunia Pertanian
Penggunaan teknologi-teknologi modern pada bidang pertanian, tentunya memiliki banyak manfaat bagi para petania maupun berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Manfaat penggunaan teknologi modern, seperti Internet of Things akan lebih memudahkan proses produksi. Selain mesin sangrai biji kopi otomatis, IoT juga dapat untuk perangkat penyiram dan pemupuk otomatis pada tanaman.
Berbagai manfaat IoT tersebut tentunya perlu lebih lanjut lagi, terlebih Indonesia memiliki segudang talenta-talenta terbaik, sehingga pengembangan-pengembangan teknologi bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Salah satu langkah untuk mengembangkan teknologi bidang IoT yaitu dengan mengikuti pembelajaran-pembelajaran IoT. Yuk bergabung bersama Indobot Academy untuk mendapatkan ilmu terkait IoT dengan materi yang mudah dipahami! Daftar sekarang!
Indobot Academy menyediakan berbagai e-course dan workshop terkait Internet of Things yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, keamanan, dan dunia kuliner. Apabila kalian tertarik untuk belajar Internet of Things dengan mudah, silahkan kunjungi website indobot.co.id/academy