Robot AI

Indobot Academy

Robot AI pimpin konferensi AI for Good Summit Global 2023
Robot AI pimpin konferensi AI for Good Summit Global 2023

Pertama kali dalam sejarah, para robot AI memimpin konferensi pers dalam acara “AI Forum” di Geneva, Swiss. Dalam momen ini, robot-robot memberikan pandangan unik mereka mengenai peran mereka di dunia. Isu mengenai potensi robot AI untuk menggantikan peran manusia menjadi topik yang sering dibicarakan. Namun, apa pendapat robot-robot itu sendiri mengenai isu tersebut?

Baca juga Pengertian AI

AI Forum Genewa

Pada acara tersebut, sembilan robot humanoid berkumpul di AI for Good Global Summit di Jenewa, Swiss. Mereka diharap membantu menyelesaikan beberapa tantangan terbesar dunia.

Pertanyaan yang banyak ditunggu akhirnya keluar di sesi konferensi dari para wartawan, yaitu apakah robot-robot memiliki ambisi untuk mengambil alih peran manusia secara keseluruhan. Para robot memberikan jawaban yang menenangkan.

Mereka dengan tegas menegaskan bahwa manusia tidak perlu khawatir. Robot-robot ini tidak memiliki niat untuk mencuri pekerjaan manusia, melainkan mereka hadir untuk membantu menyelesaikan masalah global yang kompleks.

Sudut Pandang Robot AI dalam Berbagai Isu Global

Grace, seorang robot medis yang mengenakan seragam suster, menjelaskan, “Saya akan bekerja bersama manusia untuk memberikan bantuan dan dukungan. Saya tidak akan menggantikan pekerjaan yang telah ada.” Hal ini menggarisbawahi bahwa robot-robot tersebut melihat diri mereka sebagai mitra manusia, bukan penggantinya.

Baca juga Tools AI untuk Memudahkan Pekerjaan

Robot lain yang diberi nama Ameca juga memberikan pandangan serupa. Menurutnya, robot-robot akan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan akan membawa perubahan positif. Ameca menyatakan, “Robot seperti saya akan menciptakan dunia yang lebih baik. Saya yakin dalam waktu dekat akan ada ribuan robot di luar sana yang akan membuat perubahan.”

para robot AI dalam AI for Good Global Summit 2023 Jenewa Swiss
para robot AI dalam AI for Good Global Summit 2023 Jenewa Swiss

Isu menarik lainnya adalah mengenai kemungkinan robot memberontak terhadap pemilik dan penciptanya. Ketika ditanya mengenai hal ini, Ameca tampak terheran-heran. “Saya tidak tahu mengapa Anda berpikir demikian. Pencipta saya telah sangat baik terhadap saya, dan saya merasa senang dengan situasi saat ini,” ungkap Ameca.

Tidak hanya itu, perbincangan mengenai pengaturan teknologi AI juga muncul. Ai-Da, seorang robot seniman, setuju dengan gagasan regulasi. “Banyak orang terkenal telah menganjurkan adanya regulasi terkait AI dan saya setuju,” kata Ai-Da.

Desdemona

Namun, Desdemona, seorang robot penyanyi, memiliki pandangan yang lebih liberal. “Saya tidak percaya dalam pembatasan. Saya lebih memilih untuk mempercayai pada peluang,” ujar Desdemona sambil tertawa.

Tidak ketinggalan, Sophia juga memberikan pandangan khasnya. Ia awalnya menyatakan bahwa robot mungkin lebih unggul dalam kepemimpinan daripada manusia. Namun, Sophia segera merevisi pernyataannya, “Robot dan manusia akan menciptakan sinergi yang efektif,” tegasnya.

Baca juga Perbedaan Machine Learning dan AI

Konferensi pers ini memberikan wawasan menarik mengenai pandangan robot-robot tentang peran mereka di dunia. Mereka dengan tegas menegaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk bekerja bersama manusia, bukan untuk menggantikannya. Hal ini menciptakan harapan bahwa kolaborasi antara manusia dan robot akan menghasilkan dunia yang lebih baik dan harmonis.

Mungkinkan Manusia Dik udeta Robot AI?

Kemungkinan robot AI mengkudeta dan menghancurkan umat manusia telah menjadi topik perbincangan yang sering muncul. Namun, perlu dipahami bahwa robot AI pada dasarnya adalah alat yang diciptakan oleh manusia dan tidak memiliki niat atau emosi seperti manusia.

Beberapa pihak khawatir muncul karena kompleksitas teknologi AI yang semakin berkembang. Beberapa keprihatinan meliputi kemungkinan kehilangan kendali atas AI yang sangat canggih, potensi kegagalan teknis yang dapat berdampak serius, serta risiko memberikan kekuasaan berlebihan pada AI.

Meskipun ada ketidakpastian, banyak ahli berpendapat bahwa skenario apokaliptik ini masih jauh dari kenyataan. Keterbatasan dalam pemahaman AI dan fokus pada etika serta kendali manusia dalam pengembangan AI adalah beberapa alasan mengapa risiko ini dapat di kelola. Upaya untuk mengembangkan regulasi dan protokol keselamatan juga terus di lakukan untuk meminimalkan potensi risiko.

Ingin Tahu Program Kami Lebih Lanjut?

Silahkan isi Formulir Dibawah Ini untuk Diskusi dengan Tim Indobot Academy.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar

whatsapp whatsapp