Saat berusia sepuluh tahun, Eben Upton membeli komputer pertamanya, BBC Mikro. Waktu itu, tahun 1988, mesin kecil ini ada di mana-mana, di berbagai sekolah di Inggris. Namun, dua puluh tahun kemudian saat Upton telah menjabat sebagai direktur Computer Science di Universitas Cambridge, ia menyadari ada penurunan jumlah pendaftar program studi Computer Science. Minat terhadap bidang ini di Inggris tampaknya mulai surut. Tidak hanya itu, siswa yang mendaftar pun tidak memiliki kemampuan pemrograman yang memadai. Mereka hanya mampu menyentuh pemrograman komputer sampai ke permukaannya, tidak sampai menyelam dalam.
Dapatkan puluhan ebook gratis dengan registrasi melalui tombol di bawah!
Upton menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Dia menciptakan miniatur komputer berukuran kecil, hanya sebesar kartu ATM, dengan harga yang hanya 35 USD. Komputer mini ini merupakan sebuah papan sirkuit tunggal dengan prosesor 700 MHz, RAM 256 MB, dan dilengkapi dengan fitur-fitur konektivitas yang menarik seperti USB port, slot memori card, GPIO, port Ethernet, dan port HDMI untuk terhubung ke monitor atau televisi. Komputer mini ini diberi nama Raspberry Pi dan dilaunching pada tanggal 29 Februari 2019. Upton berfikir bahwa seribu Raspberry Pi untuk seribu anak yang tepat akan mampu melahirkan calon-calon mahasiswa yang memenuhi kualifikasi untuk program studi Computer Science di Universitas Cambridge. Rupanya seribu merupakan angka yang terlalu sedikit. Hingga saat ini, lebih dari lima juta unit Raspberry Pi telah terjual.
Dengan adanya jutaan Raspberry Pi tersebar di seluruh penjuru negeri, masalah utama yang dihadapi sekarang adalah kurangnya keahlian dari para guru. Masalah minat anak-anak telah teratasi. Namun, apabila mereka tidak mendapatkan guru yang tepat maka pertumbuhan calon-calon Computer Scientists ini tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Upton berpendapat bahwa di sinilah peran pemerintah dibutuhkan. Pemerintah harus melakukan investasi dengan memberikan training-training yang memadai terhadap para guru. Namun, Yayasan Eben Upton juga melakukan sesuatu untuk mempercepat proses ini. Melalui Picademy, Raspberry Pi Foundation menyediakan training-training gratis kepada para guru sejak April 2014.
Eben Upton
Tumbuh di sebuah kota kecil di Inggris Utara bernama Ilkley. Keluarganya bukanlah keluarga yang dekat dengan dunia teknologi terkini. Ayah Upton adalah seorang professor Bahasa Inggris dan ibunya adalah seorang guru Bahasa Inggris. Latar belakang keluarga inilah yang turut berperan membentuk semangat Eben Upton untuk menyediakan sebuah media pembelajaran komputasi bagi mereka yang tidak memiliki background IT. Semua bisa belajar komputer, tidak peduli dia lahir dari keluarga apa, tidak peduli apa pekerjaan orang tuanya. Sebuah semangat egalitarian yang sangat menginspirasi. Alan Mycroft, seorang professor komputasi di Universitas Cambridge, berpendapat bahwa Eben Upton telah menginspirasi generasi-generasi baru programmer di Inggris.
Semangat egalitarian Upton juga terbawa di kantor Raspberry Pi Foundation. Suatu ketika, ia meminta manajer kantor untuk membuatkan teh kepada seorang tamu. Namun, ia segera meminta maaf dan melakukannya sendiri. Katanya, “Anda punya pekerjaan yang lebih penting.” Well, kamu yang sudah membaca sampai sini akhirnya juga punya pekerjaan penting. Apa itu? Belajar Raspberry Pi. Bagaimana caranya? Nantikan artikel-artikel selanjutnya.
[zombify_post]
Ingin mengadakan pelatihan Arduino / IoT (Internet of Things) bersama Indobot?