Internet of Things sebagai teknologi yang dapat ada segala bidang. Tentunya banyak digunakan oleh berbagai kalangan baik untuk kegiatan skala kecil hingga besar. Penggunaan Internet of Things oleh berbagai kalangan tersebut, tentunya menimbulkan potensi kejahatan cyber karena melihat besarnya keuntungan akibat penggunaan IoT.
Berbagai sektor seperti grid, transportasi pintar, smart home, pabrik pintar, smart city, dan bidang lain yang menggunakan Internet of Things menimbulkan celah kejahatan cyber, seperti botnet.
Serangan Cyber pada Teknologi Internet of Things
Botnet merupakan sebuah jaringan overlay yang diciptakan oleh banyak host serta dikendalikan oleh pelaku kejahatan cyber untuk mengambil alih server dan memulai berbagai serangan cyber.
Akibat dari serangan botnet tersebut adalah jaringan Internet of Things dapat mengalami gangguan serius, sehingga mengganggu kinerja perangkat.
Mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Universitas Sriwijaya menggandeng Universitas Teknologi Malaysia dan Albaha University Saudi Arabia untuk melakukan penelitian demi menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi.
Penelitian oleh beberapa Universitas tersebut, selama tiga tahun di Riset Group COMNETS (Communication, Computer Network, Enterprise & Information Security) Universitas Sriwijaya.
Menurut Dr. Susanto yang dikutip dari laman palembang.tribunnews.com. Beliau mengatakan bahwa “Penelitian yang dilakukan menggunakan dataset N-Balot, dataset tersebut dipilih karena real dicapture dari perangkat Internet of Things (IoT) dan memiliki skalabilitas tinggI. Serta memiliki data yang unbalanced”.
Kemudian untuk mendeteksi serangan dari botnet tersebut, dengan cara mengoptimalisasi klasifikasi dari proses pengurangan dimensi data menggunakan algoritma evolutionary search.
Tahapan Penelitian Serangan Cyber oleh Universitas Sriwijaya
Penelitian oleh Universitas Sriwijaya dan beberapa Universitas lainnya melalui dua tahap. Tahap yang pertama yaitu menganalisis dampak dari pengurangan dimensi data.
Hasil dari penelitian tahap pertama tersebut menunjukkan bahwa pengurangan dimensi data yang lebih sedikit akan berdampak pada turunnya nilai akurasi serta peningkatan alarm palsu.
Kemudian pada tahap kedua, penelitian meningkatkan akurasi klasifikasi dengan menggunakan algoritma evolutionary search.
Hasil dari penelitian tahap kedua tersebut adalah metode pengurangan dimensi tersebut dapat mendeteksi serangan botnet secara akurat.
Dunia Cyber dan Internet of Things
Perangkat yang saling terhubung menggunakan internet. Tentu saja rentan untuk menghadapi berbagai serangan atau kejahatan-kejahatan lain sebagian orang tidak bertanggung jawab.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Para talenta di bidang Internet of Things juga harus aware dengan serangan cyber yang dapat menyerang kapan saja. Selain itu, perlu juga ilmu keterampilan Internet of Things yang mumpuni.
Yuk bergabung dengan Indobot Academy untuk tingkatkan keterampilan dan kemampuanmu di bidang Internet of Things!
Mulai dari Rp 100.000 an saja, di Indobot Academy kamu dapat mengakses berbagai ilmu dan pengetahuan terkait dunia elektronika dan Internet of Things!
Indobot Academy menyediakan berbagai e-course dan workshop terkait Internet of Things yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, keamanan, dan dunia kuliner. Apabila kalian tertarik untuk belajar Internet of Things dengan mudah, silahkan kunjungi website indobot.co.id/academy