Aplikasi besutan Kementerian Kesehatan yaitu PeduliLindungi sudah cukup lama di pakai masyarakat Indonesia untuk melacak penyebaran Covid-19. Namun setelah tiga tahun berjalan, platform tersebut segera berganti nama. Tak cuma berganti nama, namun aplikasi kesehatan itu juga bakal di kembangkan, agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji mengungkapkan bahwa aplikasi PeduliLindungi akan bertransformasi menjadi aplikasi “SatuSehat Mobile”.
Nantinya, aplikasi SatuSehat Mobile nantinya memiliki manfaat yang luas untuk masyarakat. Aplikasi ini sedianya merupakan aplikasi kesehatan umum yang menyimpan hampir seluruh rekam medis pengguna, tidak hanya yang berkaitan dengan Covid-19. Rekam medis dalam aplikasi Satu Sehat nanti termasuk berbagai rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data stunting. Ini akan memudahkan masyarakat dan tenaga medis perihal penyimpanan dan pertukaran lebih efektif dan efisien.
Apa tujuan SatuSehat?
Platform tersebut kemudian di beri nama dengan SatuSehat. Upaya tersebut merupakan bentukan dari penyederhanaan aplikasi kesehatan yang ada di Tanah Air. Selain rekam medis, SatuSehat terintegrasi dengan apotek hingga rumah sakit di berbagai daerah serta PeduliLindungi. Menkes memiliki target untuk menyatukan 32 rumah sakit daerah, puskesmas, laboratorium, dan apotek untuk terintegrasi di akhir tahun 2023. Dengan aplikasi SatuSehat, menurut Menkes, pertukaran data kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Melalui platform ini, masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit. Sebab, semua resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehat. Melalui aplikasi SatuSehat, Menkes mengklaim keperluan pertukaran data kesehatan dalam skala nasional akan jauh lebih menghemat waktu dan paperless. Harapannya dengan aplikasi ini, masyarakat tak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik bila harus berpindah rumah sakit. Karena resume rekam medis pasien telah terekam secara digital di platform SatuSehat.
Juga di bentuk untuk memudahkan para tenaga kesehatan. Karena nantinya para petugas medis tidak perlu lagi memasukkan data berulang ke dalam aplikasi yang berbeda. Aplikasi SatuSehat Mobile bakal mengintegrasikan data seperti pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian maternal dan perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, sistem informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan, dan pengendalian penyakit. Rencananya selain terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, beserta apotek, SatuSehat juga dapat di sambungkan ke layanan BPJS Kesehatan. Pengerjaan dari integrasi data ke platform SatuSehat akan di lakukan dalam beberapa fase. Tujuannya agar data dapat di lengkapi ke dalam standar rujukan medis ke IHS.
pertama: Data registrasi pasien dan diagnosa.
kedua: Data prosedur medis, data keadaan vital, dan data diet.ketiga: Data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA).
keempat: Data observasi lab dan data demografi radiologi.
kelima: Data alergi dan data keadaan fisik.
Menkes Budi berharap, semua rumah sakit dapat terkoneksi di tahun 2023 mendatang. Tidak hanya rumah sakit pemerintah saja, tapi juga rumah sakit swasta.
Sudah saatnya kita melek teknologi 4.0 salah satunya dengan mengikuti kursus IoT. Bersama Indobot Academy, Anda bisa belajar IoT dengan materi berbahasa Indonesia yang terstruktur dan terstandar industri. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi admin kami disini.
Klik Link di samping untuk klaim promo : klaimpromonya