Meta, perusahaan induk dari platform media sosial terkenal seperti Facebook dan Instagram, sedang mempersiapkan peluncuran aplikasi berbasis teks yang akan menjadi pesaing Twitter. Berdasarkan laporan dari Bloomberg News yang mengutip sumber-sumber yang mengetahui rencana tersebut, aplikasi ini dijadwalkan akan debut setelah Juni 2023.
Meta Siapkan Kompetitor Twitter di Instagram
Dalam upaya untuk mengukur minat pengguna dalam mencoba versi awal aplikasi, Meta saat ini sedang melakukan uji coba dengan beberapa influencer. Aplikasi tersebut akan diintegrasikan dengan Instagram, memberikan kemudahan akses bagi para pengguna yang sudah terbiasa dengan platform tersebut.
Lia Haberman, seorang pengajar pemasaran sosial dan influencer di UCLA di California, menjelaskan bahwa aplikasi ini akan dibangun di belakang Instagram, tetapi juga akan kompatibel dengan beberapa aplikasi lain seperti Mastodon. Ini menunjukkan upaya Meta untuk menciptakan pengalaman yang terdesentralisasi dan menyediakan fleksibilitas bagi pengguna dalam memilih platform yang mereka sukai.
Baca Juga Cara Optimasi Bisnis di Media Sosial
Di sisi lain, Twitter telah mengalami banyak perubahan sejak di ambil alih oleh Elon Musk. Perubahan ini bahkan menyebabkan sebagian pengguna meninggalkan platform tersebut. Menurut data terbaru dari Pew Research, mayoritas pengguna Twitter di Amerika Serikat (AS) telah “beristirahat” dari platform tersebut selama setahun terakhir, dan pengguna yang “paling aktif” juga tweet dengan frekuensi yang lebih jarang.
Pengguna Twitter Menurun Sejak Di pegang Elon Musk
Dalam laporan yang sama, Pew juga mengungkapkan bahwa sejak akuisisi oleh Elon Musk, terjadi penurunan jumlah tweet yang signifikan dalam beberapa bulan. Penurunan ini mencapai sekitar 25% dari jumlah rata-rata tweet pengguna “paling aktif” per bulan sebelum akuisisi.
Baca Juga Instagram Down? Lakukan Langkah Ini
Pew tidak melakukan penelitian terperinci mengenai alasan pengguna meninggalkan Twitter atau apakah perubahan tersebut secara langsung terkait dengan tindakan Elon Musk. Mereka juga tidak mempertimbangkan jumlah pengguna baru yang mungkin telah bergabung dengan Twitter dalam setahun terakhir.
Pada pekan lalu, Elon Musk mengumumkan bahwa Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan global NBCUniversal. Telah bergabung dengan Twitter sebagai CEO baru, menggantikan posisi Musk. Keputusan ini menunjukkan upaya Twitter untuk membawa keahlian dan pengalaman baru dalam menghadapi tantangan yang di hadapi platform tersebut.
Baca Juga Cara Mengendalikan Nyala Lampu dengan Telegram
Dengan rencana peluncuran aplikasi berbasis teks yang d usung oleh Meta dan pergantian kepemimpinan di Twitter. Persaingan antara kedua platform media sosial ini semakin menarik untuk di ikuti. Pengguna di seluruh dunia akan melihat bagaimana perkembangan ini akan mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan berbagi informasi di media sosial.
