[lwptoc numeration=”none” title=”Daftar Isi”] |
Sering kali kita mendapatkan pertanyaaan ini ketika mau mulai belajar project Internet of Thinsg, “Apasih bedanya NodeMCU dengan Wemos D1 Mini?” atau “Node MCU vs Wemos”. Kalian tentunya juga penasarankan tentang perbedaan antara kedua hardware yang berguna untuk mrmbuat project Internet of Things. Dari pada kalian penasaran mending kita langsung ke pembahasannya.
NodeMCU
Karena jantung dari NodeMCU adalah ESP8266 (khususnya dari seri ESP-12) maka fitur-fitur yang dimiliki NodeMCU tidak jauh berbeda dengan ESP-12. Kecuali NodeMCU telah terbungkus oleh API sendiri yang berdasarkan bahasa pemrograman Elua, yang kurang lebih mirip dengan Javascript.
NodeMCU ini memiliki total 22 pin yang dapat kita gunakan. Untuk pinnya dapat kita lihat pada gambar bawah ini
Belajar Elektronika, Arduino, dan IoT step by step dengan bantuan tangga belajar? Daftar sekarang dan dapatkan PROMO
NodeMCU menggunakan tegangan JEDEC atau tegangan 3.3V untuk bisa berfungsi. Meskipun begitu NodeMCU bisa beropresi dengan tegangan 5V melalui port micro USB atau Vin yang telah tersedia oleh boardnya. Namun karena semua pin NodeMCU tidak toleran terhadap tegangan 5V. Maka jangan sekali-kali kalian langsung mencatunya dengan tegangan TTL jika tidak ingin merusak board kalian. Kalian bisa menggunakan Level Logic Converter untuk mengubah tegangan ke nilai aman 3.3V
Beberapa dari kalian mungkin masih bingung dengan kehadiran board NodeMCU. Karena sifatnya yang open source tentunya akan banyak produsen yang memproduksi dan mengembangkannya. Secara umum ada tiga produsen NodeMCU yang beredar pada pasaran.
1. Generasi pertama / Board v0.9
Board ini pada pasaran sering orang sebut sebagai V1 adalah versi asli yang berdimensi 47mmx31mm. Memiliki inti ESP-12 dengan flaash memory berukuran 4 MB. Namun ad beberapa produk yang menggunakan chip ESP-12E sebagai inti board tapi dengan tampilan board berwarna hitam.
2. Generasi Kedua / board v1.0 (biasa v2)
Generasi kesua ini adalah pengembangan dari versi sebelumnya, dengan chip yang telah meningkat dari sebelumnya dari ESP12 menjadi ESP12E. Dan juga IC serial telah berubah dari CHG30 menjadi CP2102.
3. Generasi ketiga / board v1.0 (biasa v3 Liolin)
V3 ini sebenarnya bukanlah versi resmi yang rilis oleh NodeMCU, sampai saat ini belum ada versi resmi untuk V3 NodeMCU.dan V3 ini hanyalah versi yang tercipta oleh produsen LoLin dengan perbaikan minor terhadap V2. V3 ini memiliki antarmuka USB yang lebih cepat.
Mau belajar Internet of Things? Apa saja yang harus kita perlukan?segera baca artikel berikut ini!
Wemos D1 Mini
Nah setelah kita tadi sudah membahas tentang NodeMCU, selanjutnya kita akan membahas tentang Wemos D1 Mini. Wemos D1 Mini merupakan module development board yang berbasis Wifi dari keluarga ESP8266 yang dimana dapat diprogram menggunakan software Arduino IDE seperti halnya NodeMCU. Wemos D1 Mini ini beroprasi pada tegangan yang sama dengan NodeMCU yaitu 3,3v.
Untuk pinnya Wemos ini memiliki 11 pin digital IO termasuk di dalamnya spesial PIN untuk fungsi I2C, One-Wire, PWM, SPI, dan Interrupt. Kita bisa lihat gambar di bawah ini.
Salah satu kelebihan Wemos D1 Mini ini jika dibandingkan dengan NodeMCU adalah adanya Module Shield untuk pendukung hardware plug and play.
Module shield yang dimaksud diantaranya :
- OLED Shield
- Motor Shield
- DHT Shield
- WS2812B RGB Shield
- Battery LiPo Shield
- Buzzer Shield
- 1-Button Shield
- Relay Shield
- ProtoBoard Shield
- DC Power Shield
- DHT11 Shield
- Micro SD Card Shield
Sebenarnya ada beberapa jenis dari Wemos D1 ini, diantaranya, D1, D1 Mini, D1 Mini Lite dan D1 Mini Pro. Akan tetapi karena di Indonesia D1 Mini lebih populer, maka versi ini lah yang lebih sering digunakan.
Nahh sekarang kalian tentunya sudah tidak bingung lagi untuk memilih NodeMCU atau Wemos D1 Mini. Kalian tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan kalian masing-masing.
Referensi : nyebarilmu.com, embeddednesia.com
Mau belajar elektronika dasar? Arduino? atau Internet of Things? Ikuti kursus online Indobot Academy!
Tim NodeMCU hadir ?