Halo Fanbot, jadi sekarang Minbot membahas tentang Alat untuk kebersihan sungai berbasis IoT buatan anak bangsa yaitu mahasiswa ITS. Atasi Masalah Kebersihan Sungai
Sebesar 54 persen dari 82 sungai besar seluruh Indonesia terindikasi tercemar berat. limbah padat yang mencemari sungai tersebut berasal dari rumah tangga maupun limbah industri. Sehingga, akibatnya daya dukung sungai untuk menampung air hujan dan mengalirkannya ke laut mengalami penurunan.
Solusi Mengatasi Masalah Sungai
Penumpukan sampah yang berlebihan pada sungai tentu menimbulkan berbagai masalah. Untuk mencari solusinya, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang telah tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merancang inovasi Automatic River Solid Waste Scrapper (ARISTER) berbasis Internet of Things (IoT) yang kira dapat membantu mengatasi penumpukan sampah pada sungai dengan lebih mudah.
Tim mahasiswa yang terdiri dari Agung Trio Prapanca, Narumi Dwi Ramadhanti, M Farhan Rais dan Adlian Falah di bawah bimbingan dosen Ari Kurniawan Saputra ST MT dan Ir Josaphat Pramudjianto MEng. Keempat mahasiswa Fakultas Teknik Mesin ITS ini terinspirasi dari banyaknya kasus pencemaran sungai limbah padat di seluruh Indonesia.
Dari its.ac.id “Kalau pencemaran tersebut tidak ter urus, dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan penduduk sekitar,” ujar Narumi, salah satu anggota tim.
Belajar Elektronika, Arduino, dan IoT step by step dengan bantuan tangga belajar? Daftar sekarang dan dapatkan PROMO
Alat ARISTER
Para mahasiswa ini ingin membantu mengurangi masalah, tetapi enggan menggunakan cara konvensional yang masih belum efektif. Sehingga, Narumi dan tim pun menginovasikan teknologi pembersih sungai yang telah diterapkan di Pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat. Dengan mengevaluasi kekurangan Mr Trash Wheel (alat yang digunakan di Baltimore tadi, red) dan menyesuaikan kondisi sungai Indonesia, lahirlah produk ARISTER ini.
Cara kerja Alat ARISTER
ARISTER merupakan pengambilan sampa otomatis yang sudah terintegrasi IoT. Alat ini terpasang pada sekitar tepian sungai. Ketika sensor ultrasonik mendeteksi adanya sampah, sinyal listrik terkirim ke Arduino (senarai perangkat pengendali untuk memudahkan penggunaan elektronik, red). Setelah itu, arduino akan menggerakkan aktuator yang berupa motor DC sebagai penggerak alat pengambil sampah, hingga sampah yang telah diambil diletakkan ke dalam reservoir (wadah).
Jumlah sampah pada reservoir kemudian terkontrol oleh sensor ultrasonik yang terpadang pada beberapa tempat pada bak reservoir. Anda kemudian dapat menggunakan aplikasi untuk memantau secara real time, memonitoring menggunakan aplikasi dan akhirnya mengirim pemberitahuan ke operator melalui email. Ujar Narumi “Setelah itu operator dapat mengambil sampah di reservoir jika tiba saatnya,” dari itc.ac.id.
Dengan hadirnya ARISTER, Narumi dan timnya berharap alat ini dapat berguna pada sungai-sungai Indonesia, khususnya sungai Surabaya. Selain itu, Narumi berharap penumpukan sampah di hulu sungai ke depan semakin berkurang. Semoga penyebab utama banjir dapat teratasi saat adanya alat tersebut.
Buat mahasiswa minimal semester 5 yang ingin belajar Internet of Things, Kampus Merdeka dan Indobot telah kembali membuka program Studi Independent “Internet of Things (IoT) Engineer Camp”. Program ini ada untuk mengasah kemampuan mahasiswa baik soft skill dan hard skill pada bidang IoT. Pastikan kamu ikut dan terdaftar pddikti.kemdikbud.go.id untuk ikut kelasnya.
Buruan segera daftarkan diri kalian untuk mengikuti seleksi Studi Independent Internet of Things (IoT) Engineer Camp! Jangan lewatkan kesempatan ini ya, karena kesempatan baik tidak datang dua kali ya…
Daftarkan segera dirimu dan cek persyaratan lengkapnya melalui link berikut :