Indonesia negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi geografis yang mendukung, membuat berbagai kegiatan pertanian berhasil dan tumbuh subur. Sektor pertanian, merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara yang cukup besar bagi Indonesia. Oleh karena hal tersebut, perlu pengembangan-pengembangan untuk mendukung kemajuan pertanian di Indonesia, salah satunya adalah mulai menerapkan pertanian yang terintegerasi dengan Internet of Things.
Budidaya Bawang Merah dan Cabai Berbasis Internet of Things di Bangka Tengah
Kabupaten Bangka Tengah merupakan salah satu daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadikan bawang merah dan cabai menjadi komoditas pertanian unggulan. Melihat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk mensosialisasikan inovasi budidaya bawang merah dan cabai yang terintegerasi dengan Internet of Things kepada para petani.
Keunggulan Perangkat Pertanian Berbasis Internet of Things
Tujuan diterapkannya inovasi tersebut kepada petani adalah untuk mewujudkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Petani akan mendapatkan pelatihan teknis secara langsung di lahan pertanian bawang merah di Kompleks Perkantoran Pemerintah Bangka Tengah. Penggunaan perangkat berbasis Internet of Things tersebut bertujuan untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani.
Menurut Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman yang dikutip dari laman bangka.tribunnews.com, beliau mengatakan bahwa “perangkat berbasis Internet of Things tersebut akan terhubung dengan aplikasi pertanian yang dapat dioperasikan melalui handphone, sehingga petani hanya cukup memonitor pertaniannya melalui smartphone”.
Selain lebih efisien, penggunaan perangkat pertanian berbasis Internet of Things juga dapat mengurangi penggunaan pupuk dan mengetahui kondisi cuaca, sehingga hasil panen dapat meningkat 2-5 ton per hektar. Petani juga dapat mengetahui harga pupuk melalui aplikasi, sehingga harga lebih murah.
Internet of Things, Sebagai Solusi Pertanian Masa Mendatang
Inovasi perangkat pertanian berbasis IoT tersebut, nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat luas agar bisa diterapkan secara mandiri. Konsep smart farming tersebut akan mensinergikan antara sektor peternakan dan pertanian, karena kedua sektor tersebut dapat saling menguntungkan. Harapannya, kegiatan pertanian dari hulu hingga hilir dapat terintegerasi dengan Internet of Things atau secara digital.
Baca juga :Cara Meyakinkan Orang Tua Tentang Karier yang Kamu Pilih
Melihat fakta yang terjadi di lapangan, Internet of Things sangat bermanfaat bagi kegiatan pertanian, terlebih inovasi tersebut mendapat dukungan dari pemerintah. Perangkat-perangkat pertanian berbasis Internet of Things seharusnya mulai terproduksi secara massal dan di sosialisasikan kepada masyarakat luas.
Masyarakat juga dapat mempelajari Internet of Things tersebut secara mandiri. Sehingga mampu menciptakan perangkat-perangkat pertanian berbasis Internet of Things yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal tersebut dapat dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dari Indobot Academy. Indobot Academy menyediakan berbagai pelatihan terkait Internet of Things yang dapat dunia pertanian manfaatkan.
Indobot Academy menyediakan berbagai e-course dan workshop terkait Internet of Things yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, keamanan, dan dunia kuliner. Apabila kalian tertarik untuk belajar Internet of Things dengan mudah, silahkan kunjungi website indobot.co.id/academy