Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah. Sesuai dengan fungsinya sensor soil moisture banyak di aplikasikan untuk mendeteksi kelembaban tanah di suatu area. Kali ini selain mengaplikasikan sensor soil moisture sebagai pendeteksi kelembaban tanah kita juga akan membuat penyiram tanaman otomatis yang akan menyiramkan air ketika terdeteksi area tanah yang kurang lembab.
[membership level=”0,1,2,4″]
[lwptoc numeration=”none” title=”Daftar Isi”]
Penyiram Tanaman Otomatis
1. Alat / Bahan
- Arduino IDE Download di sini
- Arduino UNO 1 Buah
- Modul sensor soil moisturizer 1 Buah
- Relay 1 Buah
- Motor DC 1 Buah
- Adapter 5VDC 1 Buah
- Project Board 1 Buah
- Kabel Jumper Secukupnya
Untuk mendapatkan komponen elektronik di atas silahkan temukan di sini.
Baca Juga : Kalkulator Arduino dengan Keypad 4×4
2. Skema Rangkaian

Gambar Rangkaian Penyiram Tanaman Otomatis
Keterangan:
- 5V – VCC soil moisturizer, VCC Relay
- GND – GND soil moisturizer, GND Relay
- A5 – Pin Data soil moisturizer
- D5 – Pin Data Relay
- NO Relay – VCC Adapter
- Com Relay – VCC Motor DC
- GND Motor DC – GND Adapter
Baca Juga : Jemuran Otomatis Dengan Sensor Hujan
3. Langkah Kerja
- Pertama, Siapkan alat dan bahan
- Kedua, Lakukan proses wiring dengan menggunakan Gambar skematik rangkaian di atas
- Ketiga, Buka software Arduino IDE yang telah terinstal pada laptop/komputer
- Kemudian, Ketikkan sketch program pada halaman Arduino IDE
- Selanjutnya Untuk memahami cara kerja analog read, pelajari materi berikut:
Tutorial Fungsi Analog Read dengan Sensor Gas MQ-2 - Kemudian Untuk memahami cara kerja program sensor soil moisture, pelajari materi berikut:
Cara Akses Sensor Tanah (Soil Moisture Sensor) - Segera Lakukan proses uploading program
4. Sketch Program
/* Program Penyiram Tanaman Otomatis dibuat oleh Indobot */
#define SoilMois A0 //Sensor pada pin A0
int sensorValue = 0; //Variabel penampung nilai sensor
int pump = 5; //Pompa pada pin D5
void setup() {
Serial.begin(9600); //Mulai komunikasi serial
pinMode(pump, OUTPUT); //Setting I/O
pinMode(SoilMois, INPUT);
}
void loop() {
sensorValue = analogRead(SoilMois); //Baca sensor
Serial.print("Nilai Analog : ");
Serial.println(sensorValue); //Tampilkan nilai analog sensor
delay(100); //Jeda 100ms
if (sensorValue < 500){ //Jika nilai analog sensor < 500, maka
digitalWrite(pump, HIGH); //Pompa ON
}
else{ //Jika tidak, maka
digitalWrite(pump, LOW); //Pompa OFF
}
}
Kesimpulan:
Program bekerja dengan mendeteksi kelembaban tanah diarea yang di tempatkan. Ketika sensor mendeteksi areanya kering atau kurang lembab maka relay akan menyala dan mulai melakukan penyiraman secara otomatis. Setelah kelembaban yang di tentukan tercapai, relay akan mati.







permisi kak, mau nanya untuk tipe setiap alatnya bebas atau harus ada ketentuan tipenya ya?
kak, klo semisal alatnya itu untuk mendeteksi ppm air, apakah modul sensornya berbeda atau bisa tetap menggunakan modul yang sama sesuai artikelnya ya?