Pada era sekarang ini, telah banyak inovasi-inovasi yang muncul untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Seperti halnya inovasi di bidang pertanian, yaitu Aquaponik yang dapat untuk membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu wadah terbatas.
Inovasi tersebut tentunya sangat berguna bagi masyarakat. Terlebih masyarakat yang tidak mempunyai lahan luas untuk melakukan kegiatan budidaya pertanian maupun perikanan.
Selain itu, tantangan terbesar dunia pertanian dan perikanan saat ini adalah terbatasnya lahan produktif pertanian karena beralih menjadi pemukiman, ataupun gedung-gedung perkantoran.
Aquaponik menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga pengembangan aquaponik dengan menggunakan teknologi-teknologi canggih akan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Workshop Aquaponik Berbasis Internet of Things
Melihat trend pembudidayaan aquaponik yang sekarang ini sudah mulai dikenal oleh banyak masyarakat, Telkom University bersama dengan Institut Teknologi Telkom Jakarta menyelenggarakan workshop Penerapan Sistem Monitoring dan Kendali Kualitas Air pada Aquaponik yang terintegrasi dengan smartphone di SMK Nagrak, Purwakarta.
Workshop oleh kedua lembaga pendidikan tersebut juga terlaksana dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan industri 4.0.
Hasil akhir dari kegiatan workshop tersebut, hasil budidaya aquaponik oleh siswa SMK Nagrak dapat berjalan dengan baik, serta mengembangkan ketahanan pangan di Nagrak.
Menggunakan perangkat budidaya aquaponik berbasis Internet of Things. Kegiatan budidaya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif karena dapat dimonitoring dan dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan smartphone.
Keunggulan lain yaitu kualitas air dalam budidaya aquaponik dapat terkontrol dengan baik. Karena menggunakan sensor yang terintegrasi dengan Internet of Things.
Hal tersebut tentunya akan meningkatkan produktivitas, mengingat aquaponik merupakan gabungan antara budidaya tanaman dengan ikan dalam satu wadah (ember). Sehingga kualitas air perlu kita perhatikan dengan baik karena tidak adanya sirkulasi air yang lancar.
Menggenangnya air dalam satu wadah tersebut dapat menimbulkan pengendapan amonia dari sisa makanan ikan atau kotorannya. Sehingga dapat berubah menjadi racun yang dapat berdampak negatif bagi ikan itu sendiri.
Menurut Dr. Indrarini Dyah Irawati, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat. Penggunaan Internet of Things semakin berkembang dengan salah satu pengimplementasiannya dalam bidang pertanian dan perikanan seperti yang di sosialisasikan pada SMK Nagrak.
Harapannya, para siswa dan masyarakat luas dapat menguasai atau memiliki keterampilan di bidang Internet of Things. Karena Internet of Things merupakan teknologi yang dapat diaplikasikan pada segala bidang.
Yuk dukung kemajuan peningkatan keterampilan Internet of Things dari Anak Bangsa dengan mengikuti program belajar Internet of Things bersama Indobot Academy!
Bersama Indobot Academy, Internet of Things dapat kita pelajari dengan mudah dan menyenangkan!
Indobot Academy menyediakan berbagai e-course dan workshop terkait Internet of Things yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, keamanan, dan dunia kuliner. Apabila kalian tertarik untuk belajar Internet of Things dengan mudah, silahkan kunjungi website indobot.co.id/academy