Perikanan budidaya di Indonesia memiliki banyak komoditas perikanan salah satu yang termasuk adalah komoditas udang vanamei. Komoditas yang memiliki potensi paling besar dari sisi nilai penjualan dan ekspor tetapi juga memiliki tingkat resiko yang tinggi dari sisi budidaya. Pada awalnya, beranggapan udang vanamei tahan terhadap serangan penyakit. Menurut Atmomarsono, setelah mencoba membudidayakan udang vanamei, bisa terserang beberapa penyakit seperti WSSV (White Spot Syndrome Virus), TSV (Taura Syndrome Virus) dan beberapa penyakit lainnya, Penyebabnya adalah buruknya kondisi kualitas air budidaya karena pengelolaan tambak yang kurang tepat. Tidak sedikit para pembudidaya mengalami gagal panen. Apalagi ketidakpahaman para pembudidaya dalam mengamati parameter penting tambak dan cara budidaya berdasarkan teknik turun menurun tanpa melihat kondisi nyata tambak.
Budidaya Tradisional
Dalam pembudidayaannya, cara mengukur kualitas air tambak budidaya seperti pengukuran kondisi pH air, kadar oksigen air, kekeruhan air, ketinggian air, suhu air, tingkat keasinan air dan kaadar ammonia air masih manual. Tentunya akan memakan waktu lama dan membutuhkan pemahaman petani yang sangat baik. Apabila melakukan kesalahan dalam mengukur atau membaca parameter akan berakibat tidak dapat mengelola tambak dan kualitas air yang buruk. Para petani juga mengalami kerugian dalam memanen hasil tambaknya. Perlunya penerapan teknologi pada pembudidayaan ini adalah langkah awal. Sehingga dapat melakukan pencegahan dan penanganan dini dalam menjaga udang untuk bertahan hidup dan berkembang. Teknologi Internet of Things (IoT) merupakan salah satu teknologi yang dapat diterapkan pada bidang ini untuk memonitoring atau menjaga kualitas air.
Apa Itu Smart Aquaculture?
Smart Aquaculture adalah sistem yang bisa memantau kualitas air tambak, memberikan kontrol secara otomatis untuk penanganan tambak, serta bisa memberikan peringatan kepada petani tambak apabila terjadi penurunan kualitas air budidaya. Sistem pemantauan kualitas air ini akan menampilkan data kualitas air pada tampilan pemantauan yang dibuat dengan beberapa parameter terkait pada baku mutu kualitas air, yaitu; pH, suhu, oksigen terlarut, kekeruhan, ketinggian air dan salinitas. Pengembangan sistem ini oleh mahasiswa Program Studi Pascasarjana Magister Terapan Teknik Elektro PENS untuk kegiatan pengabdian dengan Petani Tambak Udang Lamongan sebagai mitra kerjasama.
Fungsi alat dapat mengukur nilai pH, suhu, oksigen terlarut, kekeruhan, ketinggian air dan salinitas dengan baik serta dapat mengatur kualitas air dengan sistem kontrol otomatis dari analisis parameter input sensor. Selanjutnya melakukan pengolahan data dengan menggunakan metode IFTTT untuk memberikan pesan peringatan dan kontrol otomatis pada aktuator-aktuator di tambak budidaya. Hasil pengukuran ini akan muncul pada aplikasi web yang sudah dibuat. Nama aplikasi ini adalah Fistech. Dampaknya, mempermudah petani dalam pencatatan keadaan tambak udang secara otomatis dan meningkatkan akurasi analisa ahli tambak mengenai teknik pengelolaan tambak. Dengan begitu, sistem dapat membantu para pembudidaya untuk melakukan pencatatan budidaya mencakup penjadwalan pemberian treatment dan kondisi kualitas air.
Belajar Elektronika, Arduino, dan juga IoT step by step dengan bantuan tangga belajar? Daftar sekarang dan dapatkan PROMO
Metode IFTTT
IFTTT ini berkaitan dengan alat kontrol aktuator. Metode ini melibatkan tiga parameter yaitu DO, pH, dan ketinggian air. Ketika data yang dikirimkan oleh alat sensor sampai ke cloud server untuk dicatat, data juga melakukan proses secara paralel. Proses pengolahan datanya menggunakan metode IFTTT.
Parameter Air
Kebutuhan informasi kualitas air tambak budidaya udang, membutuhkan pengukuran pada parameter antara lain:
- Oksigen terlarut menggunakan sensor DFRobot Dissolved Oxygen (DO)
- Kekeruhan air menggunakan sensor DFRobot Turbidity
- Kualitas pH menggunakan sensor DFRobot pH
- Salinitas (kadar garam) menggunakan sensor DFRobot Salinity
- Suhu menggunakan sensor Temperature
- Ketinggian air menggunakan sensor Ultrasonic HCSR04
Penerapan di Tambak Udang Lamongan
Para petani tombak ini melakukan monitoring dan mengontrol kualitas air budidaya menggunakan platform Fishtech sehingga dapat melakukan Tindakan preventif. Tim PENS juga melakukan pendampingan berupa arahan dalam membantu permasalahan para petani tombak menggunakan platform tersebut. Kedepannya akan memudahkan petani untuk mengetahui semua kondisi tambaknya.
Buat mahasiswa minimal semester 5 yang ingin belajar Internet of Things, Kampus Merdeka dan Indobot telah kembali membuka program Studi Independent “Internet of Things (IoT) Engineer Camp”. Program ini diadakan untuk mengasah kemampuan mahasiswa baik soft skill dan hard skill di bidang IoT. Pastikan kamu ikut dan terdaftar di pddikti.kemdikbud.go.id untuk ikut kelasnya.
Buruan segera daftarkan diri kalian untuk mengikuti seleksi Studi Independent Internet of Things (IoT) Engineer Camp! Jangan lewatkan kesempatan ini ya, karena kesempatan baik tidak datang dua kali ya…
Daftar segera dan cek persyaratan lengkapnya melalui link berikut :