Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang sering di gunakan untuk project kendali otomatis baik yang sederhana maupun kompleks. Arduino memiliki sifat yang open source dengan komponen utama jenis AVR dari perusahaan Atmel. Hal inilah yang membuat arduino dapat di ubah-ubah fungsi kendalinya hanya dengan program yang di tuliskan di komputer/PC. Arduino sebagai mikrokontroler, artinya dia adalah otak yang dapat membaca input dan kemudian merespon input tersebut menjadi sebuah perlakuan atau hanya display.
Arduino terus di kembangkan menjadi beberapa jenis yang tentunya dapat di gunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah jenis-jenis arduino sebagai mikrokontroler untuk project-project elektronika.
Konsultasikan project mu bersama Tutor Indobot Academy dengan cara registrasi melalui tombol di bawah!
Arduino Uno
Arduino Uno adalah jenis arduino yang paling sering di gunakan untuk pembuatan project kendali elektronika. hal ini di karenakan arduino Uno memiliki jumlah pin yang tidak sedikit, namun juga tidak terlalu banyak (sedang-sedang saja). Produk terakhir dari arduino Uno adalah arduino Uno R3 (revisi 3). Arduino ini menggunakan Atmega328P sebagai mikrokontrolernya. Beroperasi di tegangan 5V, inputan tegangan yang di rekomendasikan adalah antara 7-12V. Arduino Uno memiliki 14 pin input/output digital (6 pin dapat di gunakan sebagai output PWM) dan pin input analog berjumlah 6 pin. Arus dari tiap-tiap input/output sebesar 20mA, namun jika menggunakan 3,3V, arus dapat mencapai 50mA. Memori dari arduino Uno hanya 32Kb (0.5 kB di gunakan untuk bootloader). Arduino Uno juga memiliki LED bawaan yang bisa di gunakan (LED_BUILTIN) di pin 13. Besar devicenya adalah 68,6×53,4mm dengan berat 25g.
(sumber: www.arduino.cc)
Mega
Arduino Mega adalah jenis arduino yang lebih besar daripada Uno. Bukan hanya ukurannya saja, tapi dari hal lain seperti kapasitas memori, jumlah pin dan lainnya. Saat ini Arduino Mega yang terbaru sudah Arduino Mega R3. Mikrokontroler yang di gunakan adalah Atmega2560 dengan kapasitas memori mencapai 256kB (8kB di gunakan untuk bootloader). Arduino Mega memiliki 54 pin input/output digital (15 pin dapat di gunakan sebagai output PWM dan pin input analog berjumlah 16 pin). Device ini berukuran 101,52×53,3mm dengan berat 37g. Hal lainnya seperti tegangan input, arus, bahkan port untuk pengiriman program sama seperti Arduino Uno. Oh ya untuk LED_BUILTIN dari arduino Mega menggunakan pin 13.
(sumber: www.arduino.cc)
Nano
Arduino Nano adalah arduino yang lebih kecil dari Arduino Uno. berukuran 18x45mm dengan berat 7g. Arduino Nano sangat cocok untuk di pasangkan juga di breadboard (jika menggunakan pin male). menggunakan Atmega328 sebagai mikrokontrolernya. Memiliki pengoperasian tegangan yang sama dengan lainnya. Memori yang dapat di gunakan adalah 32kB (2kB di gunakan untuk Bootloader). Pin dari arduino Nano memiliki 22 pin input/output digital (6 pin dapat di gunakan sebagai output PWM dan pin input analog berjumlah 8 pin). Pengiriman program menggunakan kabel micro USB (kabel HP android).
(sumber: www.arduino.cc)
baca juga: Tutorial Menampilkan Pesan di LCD I2C berbasis Arduino Nano R3
Leonardo.
Arduino Leonardo mirip sekali dengan arduino Uno. Arduino Leonardo menggunaan Atmega32u4 sebagai mikrokontrolernya. Jumlah pin dan lain-lainnya hampir sama dengan arduino Uno. Perbedaan paling menonjol ada pada port untuk pengiriman program. Arduino Leonardo menggunakan kabel micro USB untuk upload program.
(sumber: www.arduino.cc)
Mikro
Arduino Mikro memiliki spesifikasi tegangan yang sama dengan tipe arduino lainnya. Arduino Mikro menggunaan Atmega32u4 sebagai mikrokontrolernya sama seperti Leonardo. Memori yang dapat di tampung sebesar 32kB (4kB di gunakan untuk Bootloader). Arduino Mikro memiliki ukuran yang lebih besar dari pada Nano, yaitu 48x18mm dengan berat 13g. Arduino ini memiliki pin input/output sebanyak 20 pin (dengan pin PWM berjumlah 7 pin, dan pin input analog berjumlah 12 pin). LED_BUILTIN berada di pin 13. Program dapat di kirimkan melalui kabel mikro USB.
(sumber: www.arduino.cc)
Esplora
Arduino Esplora adalah board arduino yang di khususkan untuk pengguna game, berbentuk joystick pad Arduino Esplora di kembangkan untuk kebutuhan developer yang ingin membuat perangkat kontrol untuk game dan console.
Di kembangkan dari Arduino Leonardo, Esplora menggunakan ATMega32U4 dan oscilator 16 MHz serta koneksi mikro USB untuk terhubung dengan komputer. Arduino Esplora memiliki flash memory sebesar 32 KB, EEPROM 1KB, SRAM 2.5KB serta berukuran 164×60 milimeter dengan berat 53 gram saja.
Mini
Arduino Mini merupakan jenis arduino terkecil. Arduino ini hanya berukuran 30x18mm. Mikrokontroler yang digunakan sama dengan arduino Uno, yaitu Atmega328P dengan kapasitas memori 32kB (2 kB digunakan untuk bootloader). Jumlah pin yang dimiliki arduino Mini adalah 14 pin digital dengan 6 PWM output ditambah dengan 4 pin analog input. Cara pengiriman dilakukan dengan menggunakan rx tx (tidak memiliki port USB).
(sumber: www.arduino.cc)
Due
Arduino Due sangat mirip dengan arduino Mega, hanya saja arduino jenis ini menggunakan mikrokontroler yang lebih tinggi, yaitu AT91SAM3X8E (ARM Cortex CPU). Arduino Due memiliki jumlah pin input output mencapai 54 pin (12 pin PWM output dan 12 pin analog input. Clock speed dari arduino Due juga tinggi, yaitu 84MHz. Arduino Due memiliki ukuran 101,52×53,3mm dengan berat 36g. Pengiriman program dapat dilakukan dengan kabel micro USB. Selain itu, arduino ini juga memiliki port untuk power supply.
(sumber: www.arduino.cc)
LilyPad