Hydroponic Farms menjadi Bisnis yang Berkelanjutan dan Berkembang.
Pengembangan salah satu pertanian hidroponik Indonesia yang terus berkembang, yang pada gilirannya mendukung dan memberikan contoh konsep ekonomi sirkular
[lwptoc]
Ekonomi sirkular menggantikan konsep akhir masa pakai dengan regenerasi, restorasi, dan eliminasi limbah melalui peningkatan bahan, produk, sistem, dan model bisnis.
Mengapa harus Hydroponic Farms?
Dibandingkan dengan pertanian tradisional, pertanian hidroponik menggunakan lebih sedikit air, dengan Beleaf Farms menggunakan 90% lebih sedikit dari rata-rata pertanian tradisional. Dalam konteks pemborosan, semua sumber air tanah yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan tanaman selalu didaur ulang, sehingga mengurangi dampak negatif lingkungan. Pemborosan selalu dihindari, dan sampah organik disumbangkan ke pertanian tradisional untuk diubah menjadi kompos.
Negara saat ini menghadapi masalah lama di sektor pertanian, khususnya mengenai populasi petani. Mayoritas anak-anak yang anggota keluarganya telah mengembangkan keahlian dalam bercocok tanam, telah tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih memilih untuk belajar di bidang yang berbeda dan bekerja di kota sekitar karena berbagai alasan
Dalam sistem hidroponik, tanaman biasanya ditanam menggunakan media lembam seperti perlit, sabut kelapa, rockwool, atau vermikulit, yang memberikan dukungan pada akar. Sistem akar tanaman terpapar langsung ke larutan nutrisi, yang diformulasikan dengan hati-hati untuk menyediakan semua elemen yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Larutan ini biasanya disirkulasi ulang atau diisi ulang secara berkala untuk memastikan ketersediaan nutrisi yang optimal.
Keuntungan Hydroponic Farms
1. Penggunaan air yang efisien:
Sistem hidroponik di rancang untuk sangat hemat air. Mereka hanya menggunakan sebagian kecil dari air yang dibutuhkan dalam metode pertanian tradisional berbasis tanah karena air disirkulasi ulang dalam sistem tertutup, meminimalkan pemborosan air.
2. Kontrol nutrisi:
Dengan hidroponik, petani memiliki kontrol yang tepat atas komposisi nutrisi yang di berikan pada tanaman. Hal ini memungkinkan penyesuaian berdasarkan kebutuhan spesifik dari tanaman yang berbeda, menghasilkan pertumbuhan yang optimal dan hasil yang lebih tinggi.
3. Pemanfaatan ruang:
Sistem hidroponik dapat di tumpuk secara vertikal atau di atur dalam konfigurasi yang kompak, memaksimalkan penggunaan ruang yang tersedia. Hal ini membuat hidroponik cocok untuk pertanian perkotaan atau daerah dengan sumber daya lahan yang terbatas.
4. Mengurangi penggunaan pestisida:
Lingkungan pertanian hidroponik yang terkontrol membantu meminimalkan masalah hama dan penyakit. Akibatnya, tanaman hidroponik seringkali membutuhkan lebih sedikit pestisida dan fungisida di andingkan dengan pertanian tradisional berbasis tanah.
Baca Juga : Startup Bidang Pertanian Berbasis Internet of Things
5. Budidaya sepanjang tahun:
Pertanian hidroponik memungkinkan budidaya tanaman sepanjang tahun, terlepas dari variasi musim atau kondisi cuaca buruk. Aspek ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan memungkinkan produksi yang konsisten dan andal.
6. Peningkatan kualitas tanaman:
Kondisi pertumbuhan yang terkontrol dalam hidroponik dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Faktor-faktor seperti peningkatan cita rasa, tekstur, kenampakan, dan kandungan nutrisi dapat di capai dengan mengoptimalkan pasokan nutrisi dan parameter lingkungan.
7. Meminimalkan dampak lingkungan:
Hidroponik mengurangi penggunaan lahan, menghemat air, dan dapat menurunkan jejak karbon secara keseluruhan yang terkait dengan praktik pertanian tradisional. Selain itu, hidroponik dapat di kombinasikan dengan sumber energi terbarukan untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Baca Juga : 30% Hasil Petani Sukabumi Meningkat Berkat Pertanian Presisi Berbasis IoT
Namun, penting untuk di atat bahwa pertanian hidroponik memerlukan investasi awal yang signifikan dalam hal infrastruktur, peralatan, dan keahlian. Mempertahankan keseimbangan nutrisi yang tepat, tingkat pH, dan mencegah kegagalan sistem atau penyakit juga memerlukan pemantauan dan pengelolaan yang cermat.
Pertanian hidroponik telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia, terutama di daerah perkotaan dan daerah dengan kondisi iklim yang menantang. Ini menawarkan pendekatan yang berkelanjutan dan efisien untuk produksi tanaman, berkontribusi pada ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada metode pertanian tradisional.