Jenis Resistor dan Rumus Menghitung Warna

Indobot Update

jenis resistor karbon
jenis resistor karbon

Resistor tuh apa sih? Kalian sudah pernah dengar istilah ni? Artikel ini akan menggambarkan pengertian, apa saja resistor itu, dan bagaimana menghitung warna pada resisttor. 

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang di rancang untuk membatasi aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Ini adalah komponen pasif, yang berarti tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk beroperasi.

Resistor biasanya terbuat dari bahan dengan hambatan listrik yang tinggi, seperti karbon atau logam. Mereka tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan ketahanannya di ukur dalam satuan yang di sebut ohm (Ω).

Resistor di gunakan dalam rangkaian elektronika untuk berbagai keperluan, seperti untuk membatasi arus yang mengalir melalui komponen tertentu, untuk mengatur level tegangan dalam rangkaian, atau untuk memberikan penurunan tegangan. Mereka juga di gunakan dalam pembagi tegangan, sirkuit pengkondisi sinyal, dan banyak aplikasi lainnya.

Baca Mengenal Dasar Rangkaian Elektronika

Salah satu jenis resistor yang paling umum adalah resistor tetap, yang memiliki nilai resistansi tertentu yang tidak berubah. Resistor variabel, juga di kenal sebagai potensiometer, memungkinkan resistansi di atur secara manual atau melalui sinyal elektronik.

Secara keseluruhan, resistor adalah komponen penting dalam rangkaian elektronik, memberikan kontrol yang tepat atas aliran arus listrik dan tingkat tegangan.

Jenis Resistor Tetap (fixed resistor) 

Melansir dari buku Elektronika Dasar (2013) oleh Imam muda. Jenis resistor dapat di golongkan menjadi 2 yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor nilai tak tetap (variable resistor).

Resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi tertentu yang telah di tentukan sebelumnya dan tidak berubah. Ini adalah komponen elektronik pasif yang biasa di gunakan dalam rangkaian elektronik untuk membatasi aliran arus, menyesuaikan level tegangan, dan mengontrol keseluruhan perilaku rangkaian.

Resistor tetap tersedia dalam berbagai nilai resistansi, biasanya mulai dari beberapa ohm hingga beberapa megaohm. Mereka juga tersedia dalam berbagai ukuran fisik dan peringkat daya, tergantung pada tujuan penggunaannya.

jenis resistor tetap

Salah satu jenis resistor tetap yang paling umum adalah resistor komposisi karbon, yang terbuat dari bahan berbasis karbon dengan nilai resistansi tertentu. Jenis umum lainnya adalah resistor film logam, yang terbuat dari lapisan tipis logam yang di endapkan pada substrat keramik.

Baca Juga Fungsi dan Jenis Dioda

Resistor tetap banyak di gunakan dalam rangkaian elektronik untuk berbagai aplikasi, seperti pada pembagi tegangan, rangkaian pengkondisi sinyal, dan rangkaian catu daya. Mereka juga di gunakan dalam perangkat elektronik seperti televisi, radio, dan komputer.

Secara keseluruhan, resistor tetap adalah komponen penting dalam sirkuit elektronik, memberikan kontrol yang tepat atas aliran arus listrik dan tingkat tegangan, dan memungkinkan perangkat dan sistem elektronik berfungsi dengan baik.

Resistor Karbon

Resistor karbon adalah jenis resistor tetap yang menggunakan campuran karbon sebagai bahan penghantar untuk memperkenalkan hambatan listrik pada sirkuit elektronik. Terdiri dari tabung silinder keramik atau plastik yang berisi lilitan kawat penghantar yang di lapisi dengan campuran karbon. Lapisan karbon ini memberikan hambatan listrik yang di inginkan ketika arus listrik mengalir melalui resistor.

jenis resistor karbon
jenis resistor karbon

Resistor karbon memiliki kelebihan berupa harga yang relatif murah dan tersedia secara luas di pasar. Ini juga memiliki toleransi hambatan yang cukup baik dan memiliki rentang nilai hambatan yang luas. Namun, resistor karbon memiliki beberapa kelemahan, antara lain toleransi yang tidak sebaik jenis resistor lain seperti resistor lapisan tipis dan resistor logam, serta sensitivitas yang lebih tinggi terhadap suhu dan lingkungan yang lembap. Resistor karbon juga lebih rentan terhadap kerusakan akibat tegangan tinggi dan daya yang melebihi kapasitasnya.

Resistor karbon umumnya digunakan pada aplikasi yang tidak memerlukan toleransi hambatan yang sangat tinggi dan pada frekuensi rendah. Beberapa contoh aplikasi resistor karbon adalah dalam rangkaian audio, lampu LED, dan rangkaian sederhana lainnya.

Resistor Lapisan Tipis

Resistor lapisan tipis adalah jenis resistor tetap yang menggunakan lapisan tipis logam sebagai penghantar dan memperkenalkan hambatan listrik pada sirkuit elektronik. Terdiri dari substrat keramik atau kaca yang dilapisi dengan lapisan tipis logam, biasanya campuran paduan logam seperti nikel, kromium, dan timah.

Resistor lapisan tipis memiliki toleransi hambatan yang sangat baik dan stabilitas suhu yang sangat tinggi, sehingga sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan ketepatan hambatan yang tinggi dan stabilitas suhu yang presisi, seperti dalam perangkat elektronik medis, pengukur listrik, dan peralatan komunikasi. Resistor lapisan tipis juga memiliki karakteristik daya tahan yang baik terhadap lingkungan yang lembap, korosi, dan tegangan tinggi.

Kelebihan lain dari resistor lapisan tipis adalah efek induktansi dan kapasitansi yang sangat rendah, sehingga sangat cocok untuk digunakan pada aplikasi frekuensi tinggi. Namun, resistor lapisan tipis memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan jenis resistor tetap lainnya, serta tidak memiliki rentang nilai hambatan yang terlalu luas seperti resistor karbon atau resistor logam.

Dalam beberapa aplikasi khusus, resistor lapisan tipis dapat digunakan dalam bentuk yang sangat kecil dan presisi, seperti pada chip resistor yang digunakan dalam perangkat elektronik miniatur modern.

Resistor Logam

Resistor logam adalah jenis resistor tetap yang menggunakan bahan penghantar logam, seperti nikel atau timah, untuk memperkenalkan hambatan listrik pada sirkuit elektronik. Terdiri dari kawat penghantar yang dililitkan pada bahan keramik atau plastik yang kemudian dilapisi dengan lapisan tipis logam. Lapisan tipis logam ini memberikan hambatan listrik yang diinginkan ketika arus listrik mengalir melalui resistor.

Resistor logam memiliki toleransi hambatan yang lebih tinggi daripada resistor karbon dan toleransi suhu yang lebih stabil, serta lebih tahan terhadap pengaruh lingkungan. Resistor logam juga memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap tegangan tinggi dan daya yang melebihi kapasitasnya. Namun, resistor logam umumnya lebih mahal dibandingkan resistor karbon dan mempunyai rentang nilai hambatan yang lebih terbatas.

Resistor logam sering digunakan pada aplikasi yang memerlukan toleransi hambatan yang lebih ketat dan stabilitas suhu yang lebih baik, seperti dalam peralatan elektronik yang lebih canggih seperti pengukur listrik, rangkaian audio high-end, dan perangkat elektronik medis. Digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi karena efek induktansi dan kapasitansi yang lebih rendah daripada resistor kawat atau resistor karbon.

Resistor Kawat

Adalah jenis resistor tetap yang terdiri dari kawat penghantar logam seperti nikel-kromium atau manganin, yang dibentuk menjadi lilitan pada substrat keramik atau mika. Resistor kawat merupakan salah satu jenis resistor tetap tertua dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

Resistor kawat memiliki toleransi hambatan yang cukup baik dan rentang nilai hambatan yang luas, serta daya tahan yang baik terhadap tegangan tinggi dan daya yang melebihi kapasitasnya. Namun, resistor kawat mempunyai toleransi suhu yang kurang stabil dan rentan terhadap efek induktansi dan kapasitansi pada frekuensi tinggi.

Sering digunakan pada aplikasi yang memerlukan toleransi hambatan yang cukup tinggi, seperti dalam rangkaian pengukur listrik dan peralatan elektronik industri. Resistor kawat juga sering digunakan pada aplikasi frekuensi rendah, seperti pada rangkaian audio dan sirkuit daya.

Resistor kawat juga biasa digunakan dalam bentuk variable resistor atau potensiometer, yang dapat diatur secara manual untuk memperoleh nilai hambatan yang berbeda. Potensiometer digunakan pada rangkaian yang memerlukan pengaturan resistansi, seperti pada rangkaian volume pada alat musik atau pengaturan kecerahan pada layar televisi.

Resistor SMD

SMD (Surface Mount Device) resistor adalah resistor yang dirancang khusus untuk dipasang pada PCB (Printed Circuit Board) dengan teknologi SMT (Surface Mount Technology). SMD resistor memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan resistor konvensional dengan terminal lebar, sehingga dapat menghemat ruang pada PCB dan meningkatkan kepadatan perangkat elektronik.

jenis resistor SMD
jenis resistor SMD

SMD resistor tersedia dalam berbagai jenis dan nilai resistansi, seperti resistor karbon film, resistor lapisan tipis, dan resistor metal film. Ukuran dan bentuknya dapat diidentifikasi dengan kode warna yang tercetak pada tubuh resistor, yang juga menunjukkan nilai resistansi dan toleransi.

Baca juga Pengertian Transistor

Beberapa kelebihan dari SMD resistor adalah:
  1. Ukuran yang kecil dan ringan, sehingga dapat menghemat ruang pada PCB dan meningkatkan kepadatan perangkat.
  2. Memiliki kemampuan termal yang baik, sehingga dapat menahan panas dan mengurangi risiko kegagalan perangkat.
  3. Dapat dipasang secara otomatis dengan mesin pick-and-place pada proses produksi PCB, sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.
  4. Mempunyai konsistensi dan stabilitas yang lebih baik di bandingkan resistor konvensional dengan terminal lebar, sehingga dapat mengurangi varian produksi dan meningkatkan kualitas produk.

Namun, beberapa kelemahan dari SMD resistor adalah:

  1. Keterbatasan daya yang dapat di tahan, karena ukurannya yang kecil dan kapasitas termalnya yang terbatas.
  2. Lebih sulit untuk di pasang dan di lepas secara manual, karena ukurannya yang kecil dan tidak memiliki terminal lebar yang dapat di pegang.
  3. Rentan terhadap kerusakan mekanis dan korsleting pada PCB jika tidak di atur dengan baik pada desain layout PCB.

Karena SMD resistor memiliki ukuran yang kecil dan tahan terhadap suhu, maka SMD resistor umumnya di gunakan pada aplikasi perangkat elektronik yang memerlukan efisiensi dan kinerja yang stabil pada suhu yang tinggi, seperti pada perangkat telekomunikasi, komputer, dan alat elektronik lainnya.

Cara Menghitung Nilai Resistansi Resistor SMD

Untuk menghitung nilai resistansi resistor SMD (Surface Mount Device), Anda perlu memahami kode nilai yang terdapat pada resistor tersebut. Resistor SMD sering kali menggunakan kode nilai numerik berbasis tiga digit atau empat digit. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung nilai resistansi resistor SMD:

Langkah 1: Perhatikan kode nilai Periksa resistor SMD dan cari kode nilai yang tercetak di atasnya. Kode nilai dapat berupa tiga digit atau empat digit, tergantung pada ukuran resistor dan sistem penomoran yang digunakan.

Langkah 2: Identifikasi digit pertama Digit pertama dalam kode nilai mengindikasikan angka pertama pada nilai resistansi. Nilai ini biasanya berupa digit yang berkisar dari 0 hingga 9.

Langkah 3: Identifikasi digit kedua Digit kedua dalam kode nilai menunjukkan angka kedua pada nilai resistansi. Nilai ini juga berkisar dari 0 hingga 9.

Langkah 4: Identifikasi faktor pengali Untuk resistor SMD empat digit, digit ketiga dalam kode nilai merupakan faktor pengali yang menentukan faktor perpindahan desimal. Faktor pengali ini bisa berupa 10^0 (1), 10^1 (10), 10^2 (100), dan seterusnya. Jadi, jika digit ketiga adalah 2, faktor pengali adalah 10^2 (100).

Langkah 5: Hitung nilai resistansi Dengan menggunakan digit pertama, digit kedua, dan faktor pengali, Anda dapat menghitung nilai resistansi. Gabungkan digit pertama dan digit kedua dalam urutan yang benar, lalu kalikan dengan faktor pengali. Hasilnya adalah nilai resistansi dalam satuan ohm.

Contoh: Misalnya, jika kode nilai pada resistor SMD adalah 473, digit pertama adalah 4, digit kedua adalah 7, dan faktor pengali adalah 10^3 (1,000). Maka, nilai resistansi resistor tersebut adalah 47 kiloohm (47kΩ).

Penting untuk di ingat bahwa ada beberapa sistem penomoran yang berbeda yang di gunakan untuk resistor SMD, seperti sistem EIA-96 dan EIA-48. Setiap sistem memiliki konvensi penomoran sendiri. Oleh karena itu, penting untuk merujuk pada spesifikasi produsen atau panduan yang menyertainya untuk memastikan interpretasi yang tepat dari kode nilai resistor SMD yang di gunakan.

Resistor cermet

Jenis resistor ini memiliki elemen resistif terbuat dari campuran seramik dan logam seperti nikel atau kromium. Resistor cermet biasanya di gunakan pada aplikasi yang memerlukan presisi hambatan yang tinggi dan toleransi yang stabil terhadap perubahan suhu.

resistor cermet

Cermet dapat di gunakan sebagai resistor tetap atau resistor-variabel. Sebagai resistor tetap, cermet di gunakan untuk aplikasi yang membutuhkan nilai resistansi yang stabil dan presisi yang tinggi, seperti pada aplikasi dalam industri elektronik dan otomotif.

Jenis Resistor Tidak Tetap (variable resistor)

Resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi tertentu yang telah di tentukan sebelumnya dan tidak berubah. Ini adalah komponen elektronik pasif yang biasa di gunakan dalam rangkaian elektronik untuk membatasi aliran arus, menyesuaikan level tegangan, dan mengontrol keseluruhan perilaku rangkaian.

Resistor tetap tersedia dalam berbagai nilai resistansi, biasanya mulai dari beberapa ohm hingga beberapa megaohm. Mereka juga tersedia dalam berbagai ukuran fisik dan peringkat daya, tergantung pada tujuan penggunaannya.

Salah satu jenis yang paling umum adalah resistor komposisi karbon, yang terbuat dari bahan berbasis karbon dengan nilai resistansi tertentu. Jenis umum lainnya adalah resistor film logam, yang terbuat dari lapisan tipis logam yang diendapkan pada substrat keramik.

Potensiometer

Potensiometer adalah jenis resistor variabel yang di gunakan untuk mengatur resistansi dalam sirkuit elektronik. Terdiri dari tiga terminal, yaitu terminal ujung dan terminal pusat yang di hubungkan dengan elemen pengatur. Terminal ujung biasanya di hubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan terminal pusat di hubungkan dengan beban.

cara kerja potensiometer

Potensiometer dapat di atur secara manual dengan memutar poros pengatur untuk mengubah resistansi yang di sediakan antara terminal ujung dan terminal pusat. Ketika poros pengatur di putar, resistansi potensiometer akan berubah dan mempengaruhi jumlah arus yang mengalir melalui sirkuit.

Potensiometer di gunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pada rangkaian pengaturan volume pada alat musik, pengaturan kecerahan pada layar televisi, dan pengaturan sensitivitas pada rangkaian sensor. Di gunakan pada rangkaian pengaturan kecepatan motor listrik, pengaturan suhu pada sistem pemanas dan pendingin, dan pada rangkaian pengukur dan pengontrol elektronik.

gambar potensiometer
gambar potensiometer

Ada beberapa jenis potensiometer yang berbeda, seperti potensiometer linear dan potensiometer logaritmik. Potensiometer linear memberikan perubahan resistansi yang sama untuk setiap perubahan sudut poros pengatur, sedangkan potensiometer logaritmik memberikan perubahan resistansi yang lebih lambat pada awal pengaturan dan lebih cepat di akhir pengaturan. Potensiometer logaritmik sering di gunakan pada aplikasi audio, karena memberikan penyesuaian volume yang lebih halus pada level rendah.

Trimmer

Adalah jenis resistor variabel yang serupa dengan potensiometer, tetapi di rancang untuk pengaturan yang lebih presisi. Trimmer terdiri dari resistor kawat atau lapisan tipis yang di atur melalui pengaturan mekanis, seperti baut atau kerucut.

Trimmer di gunakan untuk mengatur resistansi dalam aplikasi yang memerlukan pengaturan presisi, seperti dalam rangkaian pengukur dan pengontrol elektronik. Di gunakan pada aplikasi yang memerlukan pengaturan resistansi yang lebih jarang di ubah, seperti pada pengaturan level kebisingan pada rangkaian audio dan pengaturan resistansi pada rangkaian referensi tegangan.

Trimmer tersedia dalam berbagai jenis, seperti trimmer kawat dan trimmer lapisan tipis. Trimmer kawat menggunakan kawat penghantar sebagai elemen pengatur, sedangkan trimmer lapisan tipis menggunakan lapisan tipis logam sebagai elemen pengatur. Tersedia dalam bentuk variable capacitor, yang di gunakan untuk mengatur kapasitansi dalam sirkuit elektronik.

Trimmer memiliki toleransi hambatan yang tinggi dan dapat di atur dengan presisi yang tinggi, tetapi rentang nilai hambatan yang tersedia terbatas. Trimmer juga kurang tahan terhadap suhu dan lingkungan yang lembap di bandingkan dengan resistor tetap lainnya.

Trimpot

Trimpot adalah singkatan dari “trimmer potentiometer”, yang merupakan jenis potensiometer variabel yang di gunakan untuk mengatur resistansi dengan presisi tinggi. Trimmer potensiometer adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Trimpot serupa dengan potensiometer biasa, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasanya di gunakan pada aplikasi yang membutuhkan penyesuaian hambatan yang jarang di lakukan.

simbol-trimpot

Trimpot terdiri dari resistor kawat atau lapisan tipis yang di atur melalui pengaturan mekanis, seperti baut atau kerucut. Biasanya memiliki dua terminal dan di gunakan sebagai resistor variabel dalam sirkuit elektronik.

Trimpot tersedia dalam berbagai jenis, seperti trimpot kawat dan trimpot lapisan tipis. Trimpot kawat menggunakan kawat penghantar sebagai elemen pengatur, sedangkan trimpot lapisan tipis menggunakan lapisan tipis logam sebagai elemen pengatur.

Di gunakan pada sirkuit elektronik yang memerlukan penyesuaian hambatan yang jarang di lakukan, seperti pada rangkaian referensi tegangan, pengaturan sensitivitas sensor, atau pengaturan kebisingan pada rangkaian audio. Juga dapat di gunakan pada sirkuit perlindungan lonjakan tegangan, seperti pada sirkuit pengaman listrik dan peralatan elektronik lainnya.

Trimpot biasanya memiliki toleransi hambatan yang tinggi dan dapat di atur dengan presisi yang tinggi, tetapi rentang nilai hambatan yang tersedia terbatas. Trimpot juga kurang tahan terhadap suhu dan lingkungan yang lembap di bandingkan dengan resistor tetap lainnya.

Light Dependent Resistor

LDR singkatan dari Light Dependent Resistor atau di sebut juga dengan resistor tergantung cahaya adalah komponen elektronik yang resistansinya akan berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang di terimanya. LDR terdiri dari bahan semikonduktor yang sensitif terhadap cahaya seperti kadmium sulfida atau selenida.

Tutorial Lampu Otomatis (<yoastmark class=

Ketika cahaya terpapar pada LDR, muatan elektron pada bahan semikonduktor akan merespon dengan cara bergerak dan meningkatkan konduktivitas listrik. Sebaliknya, ketika LDR di tempatkan dalam keadaan gelap, resistansinya akan naik dan konduktivitas listriknya menurun.

LDR di gunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, seperti pada pengaturan kecerahan layar, pengendalian keamanan, pengaturan penerangan, dan pengendalian sistem yang menggunakan sensor cahaya. Misalnya, pada lampu jalan, LDR dapat di gunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang ada di lingkungan sekitar dan mengatur kecerahan lampu jalan secara otomatis.

LDR memiliki beberapa keuntungan, seperti harga yang terjangkau, ukuran yang kecil, dan mudah di gunakan. Namun, LDR juga memiliki beberapa kelemahan, seperti sensitivitas yang kurang stabil terhadap perubahan suhu, waktu respons yang lambat, dan rentang frekuensi cahaya yang terbatas.

Varistor

varistor

Varistor umumnya di gunakan sebagai komponen pelindung pada rangkaian elektronik untuk mengurangi risiko kerusakan pada perangkat elektronik akibat lonjakan atau puncak tegangan yang berlebih. Ketika di terapkan pada suatu rangkaian, varistor memiliki nilai resistansi yang tinggi pada tegangan rendah, dan nilai resistansi yang rendah pada tegangan tinggi. Hal ini membuat varistor dapat menyerap dan mengalirkan arus yang lebih besar pada saat terjadi lonjakan tegangan, sehingga dapat melindungi perangkat elektronik yang terhubung pada rangkaian.

Rheostat

jenis resistor variable rheostat

Rheostat merupakan resistor variabel yang dapat di atur dengan mengubah panjang resistor pada rangkaian listrik. Resistor Rheostat biasanya di gunakan untuk mengatur kecepatan motor, atau mengontrol sirkuit pemanas. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan nilai resistansi di lakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid

Resistor tidak tetap banyak di gunakan dalam rangkaian elektronik untuk berbagai aplikasi, seperti pada pembagi tegangan, rangkaian pengkondisi sinyal, dan rangkaian catu daya. Mereka juga di gunakan dalam perangkat elektronik seperti televisi, radio, dan komputer.

Secara keseluruhan, resistor tetap adalah komponen penting dalam sirkuit elektronik, memberikan kontrol yang tepat atas aliran arus listrik dan tingkat tegangan, dan memungkinkan perangkat dan sistem elektronik berfungsi dengan baik.

Ukuran Watt Pada Resistor

Ukuran watt pada resistor menunjukkan kemampuan resistor tersebut untuk menahan panas atau daya listrik yang melewatinya. Semakin besar daya listrik yang melewatinya, semakin besar pula panas yang di hasilkan oleh resistor. Oleh karena itu, resistor dengan daya listrik yang lebih besar biasanya memiliki ukuran fisik yang lebih besar agar dapat menyebar panas dengan lebih baik.

Beberapa ukuran watt yang umum pada resistor antara lain:

  • 1/8 watt
  • 1/4 watt
  • 1/2 watt
  • 1 watt
  • 2 watt
  • 5 watt
  • 10 watt
  • 20 watt
  • 50 watt
  • 100 watt

Ukuran watt pada resistor biasanya di tunjukkan oleh kode warna pada badan resistor atau pada tulisan di atasnya. Beberapa produsen resistor juga menandai ukuran watt pada fisik resistor dengan ukuran atau tanda tertentu, seperti bentuk atau ukuran fisik yang lebih besar pada resistor berdaya tinggi.

Cara Menghitung Warna Resistor

cara menghitung kode warna resistor

Pada resistor dengan kode warna, warna-warna yang terdapat pada resistor tersebut menunjukkan nilai resistansinya. Berikut adalah rumus untuk menghitung nilai resistansi pada resistor berdasarkan kode warna:

  1. Hitunglah nilai resistansi dari warna pertama dan kedua. Tiap warna memiliki nilai yang di tetapkan, yaitu:
  • Hitam: 0
    • Coklat: 1
    • Merah: 2
    • Oranye: 3
    • Kuning: 4
    • Hijau: 5
    • Biru: 6
    • Ungu: 7
    • Abu-abu: 8
    • Putih: 9
  1. Contohnya, jika warna pertama adalah kuning dan warna kedua adalah ungu, maka nilai resistansi adalah 4 7.
  2. Hitunglah faktor pengali dari warna ketiga. Warna ketiga menunjukkan faktor pengali yang akan di gunakan untuk mengalikan nilai resistansi sebelumnya. Faktor pengali yang umum di gunakan adalah sebagai berikut:
    • Hitam: x1
    • Coklat: x10
    • Merah: x100
    • Oranye: x1,000
    • Kuning: x10,000
    • Hijau: x100,000
    • Biru: x1,000,000
    • Ungu: x10,000,000
    • Abu-abu: x100,000,000
    • Putih: x1,000,000,000
  1. Contohnya, jika warna ketiga adalah merah, maka faktor pengali adalah 100.
  2. Jika ada warna keempat pada resistor, warna tersebut menunjukkan toleransi nilai resistansi. Toleransi ini menunjukkan seberapa dekat nilai resistansi sebenarnya dengan nilai resistansi yang di hitung dari kode warna. Toleransi yang umum di gunakan adalah sebagai berikut:
    • Emas: ±5%
    • Perak: ±10%
    • Tanpa warna: ±20%
  1. Contohnya, jika warna keempat adalah emas, maka nilai resistansi dapat berubah sebanyak ±5%.

Dengan rumus di atas, contohnya jika kita memiliki resistor dengan kode warna kuning, ungu, merah, emas, maka nilai resistansinya dapat di hitung sebagai berikut:

pertama: kuning = 4

 kedua: ungu = 7

ketiga: merah = 100

keempat: emas = ±5%

Maka, nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 47 x 100 = 4.7 kΩ ±5%

Cara Membaca Nilai Resistor Non Warna

Selain menggunakan warna, nilai hambatan biasanya di tuliskan dalam bentuk huruf dan angka pada body komponen. Berikut adalah cara membaca nilai resistansi pada badan resistor

resistor cermet

Misal Resistor 5W33RJ adalah kode yang mengidentifikasi resistor berdaya tinggi dengan nilai resistansi sebesar 33 ohm (di tunjukkan dengan angka “33” pada kode) dan toleransi ±5% (di tunjukkan dengan huruf “R” pada kode).

Angka “5” pada kode menunjukkan daya maksimum resistor yang dapat di tahan, yaitu 5 Watt. Sedangkan huruf “J” pada kode menunjukkan tipe resistor yang menggunakan bahan keramik sebagai bahan dasarnya.

Dengan demikian, resistor 5W33RJ memiliki nilai resistansi 33 ohm, toleransi ±5%, daya maksimum 5 Watt, dan menggunakan bahan keramik sebagai bahan dasarnya. Resistor ini umumnya di gunakan pada rangkaian elektronik yang membutuhkan nilai resistansi tinggi dengan daya yang cukup besar.

Ingin Tahu Program Kami Lebih Lanjut?

Silahkan isi Formulir Dibawah Ini untuk Diskusi dengan Tim Indobot Academy.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar

whatsapp whatsapp