Lewat Smart Farm, Chickin Indonesia Dorong Sektor Ternak

Indobot Update

Halo Sahabat Fanbot ! Sedang ada project apa hari ini? Hari ini Minbot ingin berbagi pengetahuan tentang App Smart Farm yang di rilis oleh startup Chicken Indonesia .

Apa Sih Aplikasi Smart Farm itu? 

Chicken Indonesia adalah sebuah startup yang bergerak pada bidang teknologi peternakan dan lebih fokus ke unggas unggasan. Tubagus Syailendra merupakan CEO sekaligus Co-Founder dari Chicken Indonesia. 

Usaha ini merupakan startup teknologi unggas pertama di Asia Tenggara. Menjadi yang pertama, efek yang di berikan pun juga luar biasa. Aplikasi yang di kembangkan telah di unduh oleh beribu ribu peternak ayam di Indonesia. Dengan cara ,mendownload dan menggunakan aplikasi itu, Chicken Indonesia juga akan membantu meningkatkan pendapatan ratusan peternak unggas lokal yang ada di Indonesia. 

Tujuan adanya Aplikasi Smart Farm

Sebelum mendirikan startup ini bagus dan rekan-rekannya melakukan penelitian dan pengembangan dengan menjadi peternak langsung di wilayah Jawa Tengah. Dengan begitu mereka sadar akan masalah peternak lokal.

Saat ini angka kematian ayam ternak melonjak tinggi, karena manajemen kandang yang tidak sistematis, dan sistem pengumpulan data tradisional untuk wilayah penjualan dan pemasaran yang sempit menjadi alasan mengapa startup Chicken Indonesia merilis teknologi aplikasi dan IoT Chicken Smart Farm App.

Kegunaan Aplikasi Smart Farm

Tubagus percaya bahwa inovasi dalam Smart Farm sangat penting lewat solusi sistem kandang berbasis IoT dan AI Support. “Ini bisa membantu petani tumbuh secara efisien dan optimal” ujar Tubagus. Apalagi berkat teknologi ayam Indonesia, peternak tidak perlu khawatir dengan cuaca yang ada di dalam kandang karena suhu,kelembaban, dan faktor oksigen di atur dengan basis IoT system dengan cara automatis melalui temperature regulator yang terhubung dalam control system, sehingga membuat produktivitas budidaya dapat menjadi maksimal . 

Ia melanjutkan kehadiran dukungan IoT di kandang ayam dan akan memungkinkan budidaya jarak jauh karena kesederhanaan proses kontrol. Selain itu, aplikasi Chicken Smart Farm juga menyediakan fitur seperti kontrol dan pemantauan kandang , data manajemen, harga ayam, dan juga konsultasi online.

“Para peternak bisa menyimpan data-data mengenai kandang selama masa budidaya ayam broiler dan juga semua data administrasi kandang mulai dari data harian, sapronak hingga penjualan akhir sampai ke tangan pembeli. Sehingga mereka tidak kewalahan dan repot karena semua permasalahan dapat diselesaikan dengan transparan dan real time dalam satu aplikasi,” kata Tubagus.

Ada dua alat yang menciptakan pergerakan udara dalam kandang ayam, yaitu exhaust fan dan blowing fan. Exhaust fan untuk menyedot angin dan blower untuk meniup angin. Exhaust fan digunakan dalam rumah yang tertutup karena daya dorong yang terbatas dari blowing fan. Selain menggunakan konsep kandang ternak Smart Farm, Chicken Indonesia juga mengimplementasikan Perangkat IoT Micro Climate Controller. 

Alat ini berukuran 30 x 30 cm dan didesain untuk memudahkan proses pembibitan peternak ayam, namun terhubung dari jarak jauh dengan smartphone peternak. Sehingga memungkinkan peternak untuk menerima data automasi di dalamnya maupun kondisi kandang bisa diketahui peternak secara real-time. IoT Micro Climate Controller membantu petani untuk meningkatkan produktivitas  dan efisiensi mereka secara berkelanjutan.

Kelebihan dalan Aplikasi Smart Farm

Dengan manajemen perkandangan berbasis IoT, Chicken Indonesia membantu peternak untuk tumbuh secara optimal,efisien, dan produktif. Peternak dapat mengatur suhu dan kelembaban secara manual melalui aplikasi Smart Farm yang terhubung ke smartphone, sehingga tidak perlu khawatir dengan kondisi cuaca di dalam kandang. 

Kelebihan lainnya yaitu aplikasi ini dikatakan sangat mudah digunakan. Bahkan mereka juga dipercaya untuk bekerjasama dengan beberapa mitra yang sudah memiliki nama besar seperti PT. Trisula Bintang Utama, PT. Japfa, dan PT. Cheil Jedang (CJ). Tubagus memberikan peluang bagi peternak lokal dengan meningkatkan teknologi teknik budidaya peternakan tradisional dengan teknik budidaya berbasis teknologi, membantu para peternak mencapai manfaat peningkatan produksi sekaligus dapat bersaing di ekonomi global. 

Untuk masa yang akan datang Chicken Indonesia sudah menargetkan agar bisa memperoleh 100 juta ekor ayam per panen.  “ Teknologi kami berhasil mengurai angka kematian ayam broiler hingga kurang dari 3% dengan angka keberhasilan panen hampir 100% serta mendapat profit 300%-400% lebih tinggi” ujar Tubagus.

 

Buat Fanbot yang ingin belajar Internet of Things, Indobot telah kembali membuka program beasiswa bagi talenta digital bersama Kominfo RI dalam Digital Talent Scholarship Professional Academy (DTS PROA) batch 3 dengan judul pelatihan “Internet of Things (IoT) Fast Track”. Pelatihan IoT tersebut menyediakan modul berbahasa Indonesia dengan kurikulum mulai dari dasar elektronika, Arduino, hingga IoT berbasis proyek (simulasi) yang disusun oleh tim Indobot Academy.

Yuk segera daftarkan diri anda untuk mengikuti seleksi Beasiswa IoT DTS PROA Batch 3! Jangan lewatkan kesempatan ini ya, karena kesempatan baik tidak datang dua kali ya. 

Ingin Tahu Program Kami Lebih Lanjut?

Silahkan isi Formulir Dibawah Ini untuk Diskusi dengan Tim Indobot Academy.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar

whatsapp whatsapp