Pengolah Sampah Organik Berbasis IoT Ciptaan Mahasiswa UB

Indobot Academy

Sumber : https://unsplash.com/photos/oo-UplUp3ck?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink
Pengolah Sampah Organik Berbasis IoT Ciptaan Mahasiswa UB

Sampah merupakan salah satu masalah yang masih menghantui lingkungan di sekitar kita. Banyak sampah yang berasal dari industri maupun rumah tangga yang tidak terolah dengan baik. 

Kondisi tersebut akhirnya menciptakan lingkungan yang tidak sehat akibat cemaran dari sampah yang tidak terolah dengan baik.

Kondisi penanganan sampah di Indonesia saat ini terbilang masih kurang baik. Pemerintah mencatat angka kejadian sampah sebesar 1,2 juta ton per tahun. 

Sampah adalah sisa dari kegiatan manusia yang dapat di manfaatkan sebagai sumber bahan dan energi. Kemudian Sampah yang tidak di manfaatkan dapat mengganggu kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Terbagi menjadi dua jenis, yaitu organik dan anorganik. Selanjutnya Sampah organik merupakan hasil pembuangan makanan dan limbah rumah tangga yang belum terurai secara sempurna sehingga mengandung bahan organik yang berfungsi sebagai bahan pertumbuhan jaringan tumbuh-tumbuhan dan organisme lainnya, misalnya tanaman pagar, bunga, tumbuhan liar dan hewan.

Meski demikian, sampah organik tetap harus di olah dengan baik. Dengan adanya IoT yang dapat mengolah sampah secara higienis maka di harapkan dapat mengurangi angka kejadian sampah atau kondisi ini akan lebih baik lagi.

Pengolah Sampah Berbasis IoT

Melihat berbagai permasalahan yang di timbulkan dari sampah yang tidak di olah, sekumpulan Mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan inovasi pengolah sampah organik berbasis IoT.

Pengolahan sampah organik terus berkembang dan menjadi daya tarik bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan bisnisnya. Sekarang ini, banyak pihak yang tertarik untuk mencoba memulai usaha di bidang ini. Banyak hal yang dapat di peroleh dari dunia usaha ini, seperti penghasilan dan kesempatan untuk membuka lapangan kerja untuk mahasiswa maupun masyarakat lainnya.

Alat tersebut di namakan dengan Ormnicro yang dapat berfungsi sebagai pengolah sampah organik dan monitoring kandang lalat BSF.

Tujuan utama dari penciptaan alat ini, adalah untuk menjaga lingkungan serta mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Ormnicro ini juga di lengkapi dengan perangkat Internet of Things, sehingga monitoring dan pengoperasiannya dapat di lakukan melalui smartphone dari jarak jauh. 

Cara Kerja Ormnicro

Ormnicro yang di ciptakan oleh Mahasiswa UB ini di lengkapi dengan alat pencacah sampah yang outputnya dapat di atur sesuai kebutuhan. 

Hasil dari olahan sampah ini di gunakan untuk memberi makan maggot yang di budidayakan di TPST Tumpang Lestari.

Selain pencacah, Ormnicro juga di lengkapi dengan spinner yang dapat menurunkan kadar air dari sampah yang di olah.

Kandang lalat BSF yang dimiliki oleh TPST Tumpang Sari juga dilengkapi dengan Internet of Things yang datanya dapat di akses secara real time melalui smartphone.

Berbagai Manfaat Internet of Things

Wah ternyata Internet of Things kegunaannya sangat luas ya! Selain diaplikasikan di sektor pertanian, IoT dapat membantu dalam pengolahan sampah loh!

Melihat berbagai permasalahan terkait sampah yang kita alami, teknologi seperti IoT ini merupakan jawaban bagi permasalahan tersebut.

Menggunakan Internet of Things, sampah dapat diolah dengan lebih cepat dan efisien.

Yuk kembangkan inovasi-inovasi berbasis Internet of Things yang lain!

Dengan bergabung bersama Indobot Academy, kamu dapat mengembangkan inovasi teknologi berbasis IoT!

Sudah saatnya kita melek teknologi 4.0 salah satunya dengan mengikuti kursus IoT. Bersama Indobot Academy, Anda bisa belajar IoT dengan materi berbahasa Indonesia yang terstruktur dan terstandar industri.

Ingin Tahu Program Kami Lebih Lanjut?

Silahkan isi Formulir Dibawah Ini untuk Diskusi dengan Tim Indobot Academy.

Baca Juga

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

whatsapp whatsapp