Hari Pendidikan Nasional!
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Slogan Pendidikan yang memiliki arti “di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan”. Semboyan ciptaan Ki Hajar Dewantara tersebut sampai kini telah menjadi slogan Kementerian Pendidikan Indonesia.
[lwptoc]
Makna yang mendalam dan mengisyaratkan bagaimana pendidikan selalu menjadi garda terdepan bagi kehidupan manusia. Tatkala pendidikan dan ilmu dapat diperoleh dimana saja, maka dari itu Ki Hajar Dewantara menggambarkan bahwa jangan pernah meninggalkan proses belajar.
Indonesia memiliki sejarah Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, meski peringatan ini tidak ditandai dengan libur nasional.
Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah ‘Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar‘
Bertepatan dengan peringatan hari nasional yang penting bagi bangsa Indonesia, Kemendikbudristek juga mencanangkan Bulan Merdeka Belajar. Kemendikbudristek mengimbau seluruh instansi pusat dan daerah untuk ikut memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023.
Baca Juga : Tips Lolos MSIB Kampus Merdeka
Selain itu, terdapat momentum wajib yang dilakukan bangsa Indonesia untuk memperingati hari-hari besar Nasional. Pemerintah melaksanakan upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 WIB secara tatap muka di Kemendikbudristek dan instansi lainnya.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional
Penetapan Hardiknas sebagai hari nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Tanggal 2 Mei dipilih berdasarkan tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889. Ia memiliki nama asli Raden Mas Soewardi. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda, terutama terkait pendidikan.
Baca Juga : Daftar Beasiswa S2 Luar Negeri, Banyak Fully Funded Juga Lho
Ki Hadjar Dewantara menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam pendidikan.
Akibat sikap kritisnya itu, ia di asingkan ke Belanda bersama dengan dua rekannya, yaitu Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh ini di kenal sebagai Tiga Serangkai.
Sepulang dari Belanda, Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara di angkat sebagai menteri pendidikan.
Ia di kenal dengan filosofi “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”, yang artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah memberikan bimbingan, di belakang memberi dorongan.
Ki Hadjar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Baca Juga : Akhirnya! Tanggal Pendaftaran Magang Merdeka dan Studi Bersertifikat 2023 Dibuka
Slogan Pendidikan dan Maknanya
Sempat menempuh Pendidikan di Belanda, dan sepulangnya dari Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan ‘Tiga Serangkai’ bersama kedua temannya itu. Lalu, mendirikan lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Ki Hajar Dewantara kemudian membentuk tiga semboyan yang di terapkan dalam sistem pendidikan Indonesia sebagai berikut.
Ing Ngarsa Sung Tuladha : di depan memberi contoh,
Ing Madya Mangun Karsa : di tengah membangun semangat,
Tut Wuri Handayani : di belakang memberi dorongan
Selamat Hari Pendidikan Nasional warga Indonesiaku! Jaya selalu pendidikan Indonesia!
Untuk mempertahankan apa yang telah di bangun oleh Ki Hajar Dewantara, sudah sepatutnya sebagai generasi muda bangsa Indonesia, kita menjadi tonggak kesuksesan dan kemajuan bangsa khususnya prestasi di pendidikan Indonesia.