Hai Fanbot! Pernah gak sih mengalami adanya campur tangan yang berlebihan dari atasan di lingkup kerja? Pasti akan terjadi situasi yang kurang nyaman ya. Nah, konsep tersebut dinamai dengan Micromanagement.
[lwptoc]
Pengertian
Micromanagement adalah praktik manajemen di mana seorang atasan terlibat secara berlebihan dalam setiap detail pekerjaan dan pengambilan keputusan, bahkan yang seharusnya dilakukan oleh bawahan. Meskipun terkadang micromanagement dapat di lakukan dengan niat yang baik, ada beberapa bahaya yang terkait dengan praktik ini. Berikut adalah beberapa bahaya dari Micromanagement ketika di lakukan di lingkup pekerjaan.
Bahaya dari micromanagement
1. Menurunkan motivasi
Micromanagement dapat menurunkan motivasi karyawan karena membuat mereka merasa tidak memiliki otonomi dan tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Ketika atasan terlalu terlibat dalam setiap aspek pekerjaan, karyawan merasa tidak di hargai dan kepercayaan mereka terhadap kemampuan mereka berkurang.
Baca Juga : Fresh Graduate Kenali Prospek Pekerjaan di 2023
2. Membatasi kreativitas dan inovasi
Karyawan yang di micromanage cenderung merasa tidak di izinkan untuk berinovasi atau berpikir kreatif. Atasan yang terlalu terlibat dalam detail pekerjaan menghilangkan ruang bagi karyawan untuk mengembangkan ide-ide baru atau mencoba pendekatan yang berbeda.
3. Meningkatkan stres dan kelelahan
Micromanagement dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada karyawan. Mereka merasa tekanan untuk terus memenuhi harapan atasan dan merasa tidak bisa beristirahat karena pengawasan yang konstan. Akibatnya, karyawan bisa mengalami kelelahan dan burnout.
4. Menghambat perkembangan karir
Micromanagement dapat menghambat perkembangan karir karyawan. Karyawan yang tidak memiliki kesempatan untuk mengambil inisiatif dan mengelola tugas mereka sendiri mungkin kesulitan dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajerial yang di perlukan untuk kemajuan karir.
Baca Juga : Kehadiran AI Dapat Mengancam 5 Pekerjaan Ini
5. Membatasi kecepatan dan efisiensi
Meskipun micromanagement mungkin di maksudkan untuk memastikan pekerjaan di lakukan dengan benar, pada kenyataannya, itu dapat memperlambat kecepatan dan efisiensi. Karyawan harus terus berkonsultasi dengan atasan mereka, meminta persetujuan, atau melaporkan setiap langkah, yang memakan waktu dan menghambat kemajuan proyek.
6. Menghambat budaya kerja yang positif
Micromanagement dapat merusak budaya kerja yang positif di organisasi. Ketika karyawan merasa terus-menerus di awasi dan tidak memiliki kebebasan dalam pekerjaan mereka, kolaborasi, kepercayaan, dan semangat tim dapat terganggu.
Baca Juga : Tips Agar Posisi Pekerjaan Tidak Tergusur oleh Fresh Graduate
Penting bagi seorang atasan untuk memberikan kepercayaan dan memberdayakan karyawan untuk mengelola pekerjaan mereka sendiri. Micromanagement sebaiknya di hindari untuk membangun lingkungan kerja yang sehat, mendorong inovasi, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.