Ingin beli rumah tapi takut belum cukup budgetnya? Yuk, kita hitung biaya rumah dengan simulasi KPR yang benar terlebih dahulu, siapa tahu tahun ini bisa beli rumah impian.
Sebagai karyawan dengan penghasilan bulanan yang tidak seberapa tentu kita perlu memikirkan banyak pos pengeluaran mulai dari kebutuhan harian, pendidikan anak, dan tentunya hunian.
Memiliki rumah impian kini bisa menjadi kenyataan. Rumah minimalis, Rumah Scandinavian, Rumah Japandi, dengan taman di area tengah bisa Kamu miliki dengan lebih mudah.
[lwptoc]
Bukan berarti membelinya secara gratis ya, tapi kita bisa membelinya dengan cara mencicil rumah tersebut untuk periode waktu tertentu. KPR atau kredit kepemilikan rumah adalah pilihan yang bisa kita ambil, jika hendak membeli rumah yang kita inginkan.
Karena kita harus mencicil biaya beli rumah, hal yang paling penting adalah menyesuaikan jumlah cicilan dengan pendapatan yang kita miliki. Jangan sampai cicilan KPR rumah kita malah melebihi pendapatan ya, karena itu akan membuat Kamu pusing sendiri nantinya.
Bagaimana menghitung biaya rumah dengan simulasi KPR yang benar itu? Berikut ulasan selengkapnya:
Apa Itu KPR?
Kredit Pemilikan Rumah atau KPR adalah salah satu jenis kredit yang biasanya di sediakan oleh lembaga keuangan seperti bank, dengan tujuan untuk memberikan pinjaman pembelian rumah.
Pihak perbankan memberikan pinjaman tersebut kepada individu atau keluarga, agar bisa melakukan pembelian rumah melalui pinjaman berbunga yang di bayar dalam jangka waktu tertentu.
Cicilan bulanan yang wajib di bayarkan nasabah kepada pihak bank ini umumnya mencakup beberapa variabel biaya.
Mulai dari biaya angsuran pokok dan bunga, di tambah dengan biaya-biaya lain seperti biaya administrasi, biaya asuransi, biaya notaris dan lain sebagainnya.
Jadi, beli rumah KPR bukan hanya membayar biaya cicilan rumah saja ya, tetapi juga wajib membayar bunga KPR serta biaya tambahan lainnya yang di sebutkan tadi.
Rumah yang bisa di beli melalui KPR yaitu rumah subsidi, rumah mewah, termasuk juga Apartemen. KPR juga bisa di pilih saat hendak membeli rumah yang sedang dalam tahap pembangunan atau renovasi. Sebelum mengajukan KPR rumah, ada baiknya kamu melakukan pengecekan kondisi finansial terlebih dahulu.
KPR tentunya memiliki risiko, seperti biaya tambahan yang harus di bayar, juga risiko ketidakmampuan membayar cicilan rumah kedepannya. Jika hal itu terjadi, Kamu bisa di berikan denda hingga penyitaan aset oleh pihak bank terkait. Hal seperti itu tentu tidak kita inginkan.
Baca Juga Sistem Keamanan Rumah Cerdas
Keuntungan Beli Rumah KPR
Selain bisa mendapatkan rumah yang kita inginkan dengan lebih cepat, terdapat beberapa keuntungan beli rumah secara KPR, yaitu sebagai berikut:
Tidak Perlu Membeli Rumah Secara Cash
Melalui Kredit Kepemilikan Rumah, Kamu tidak perlu membayar harga rumah secara cash. Kamu hanya cukup membayar cicilan dengan nominal yang lebih terjangkau untuk jangka waktu tertentu.
Rumah Atas Nama Sendiri
Memiliki rumah sendiri kini bukan hanya menjadi mimpi semata, karena dengan beli rumah KPR, kita menjadi pemilik resmi dari rumah tersebut.
Kenaikan Nilai Aset
Rumah adalah bentuk investasi yang paling stabil dan juga aman. Membeli rumah KPR tentunya memberi kita bonus berupa kenaikan nilai aset yang meningkat setiap tahunnya.
Mengurangi Risiko Inflasi
Untuk jangka panjang, inflasi dapat mempengaruhi nilai mata uang dan membuat harga barang dan jasa semakin merangkak naik.
Tapi dengan memiliki rumah KPR, kita malah bisa mengurangi risiko inflasi sebab nilai rumah akan terus meningkat seiring dengan naiknya inflasi dan kondisi perekonomian.
Memanfaatkan Fasilitas Bank
Beberapa bank selalu menawarkan suku bunga rendah, proses administrasi yang mudah, hingga tenor yang fleksibel untuk KPR rumah. Hal tersebut merupakan salah satu manfaat dari fasilitas perbankan yang sebaiknya kita manfaatkan, untuk bisa memiliki rumah impian dengan lebih mudah. Kalian tentunya harus mempersiapkan persyaratan administrasi untuk dapat memperoleh KPR seperti print out rekening koran, slip gaji, dan jaminan
Baca Juga Manfaat Slip Gaji
Hitung Biaya Rumah dengan Simulasi KPR
Agar kita terhindar dari resiko ketidakmampuan membayar cicilan rumah dan risiko lainnya, sebelum mengajukan KPR rumah, kita bisa menghitung simulasi KPR-nya terlebih dahulu.
Untuk menghitung biaya KPR rumah dengan simulasi KPR, kita harus memperhatikan beberapa faktor seperti harga rumah, uang muka, suku bunga, tenor dan biaya lainnya.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan simulasi KPR sebagai berikut:
- Tentukan harga rumah impian yang akan di beli, sebagai contoh harga rumah tersebut adalah Rp. 1 Milyar rupiah.
- Selanjutnya, kita hitung uang muka atau DP yang harus di bayarkan. DP sebesar 20% biasanya harus di bayarkan di muka. Harga rumah Rp. 1 Milyar, uang DP 20%
- Lalu kita tentukan suku bunga yang di tawarkan beberapa lembaga perbankan. Suku bunga KPR umumnya bervariasi, contohnya suku bunga KPR 7% per tahun
- Menentukan tenor KPR, yaitu waktu kita membayar cicilan KPR nanti. Waktu tenor yang tersedia mulai dari 5 tahun hingga 20 tahun.
Mulai hitung cicilan bulanan dengan rumus seperti berikut:
Cicilan Bulanan = (Pokok Pinjaman + (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jangka Waktu)) / Jangka Waktu
Supaya lebih mudah di mengerti, berikut contoh hitung biaya rumah dengan simulasi KPR:
Pokok pinjaman dari bank setelah di kurangi uang muka sebesar Rp. 800 juta, maka cicilan yang wajib di bayar yaitu:
Cicilan bulanan = ( Rp. 800 juta + (Rp. 800 juta x 7% x 15)) / 15
Cicilan bulanan = Rp. 8.251.000
Setelah itu hitung biaya-biaya tambahan yang ada dalam sistem KPR. Biaya tambahan ini biasanya seperti biaya notaris, biaya administrasi, biaya asuransi yang jika di hitung bisa mencapai Rp. 50 juta.
Setelah itu, saatnya menghitung total biaya KPR keseluruhan, dengan rumus sebagai berikut:
Total Biaya KPR = ( cicilan bulanan x jangka waktu ) + biaya-biaya tambahan
Total Biaya KPR = ( Rp. 8.251.000 x 180 ) + Rp. 50 juta
Total Biaya KPR = Rp. 1.781.180.000
Kesimpulannya, jika Kamu ingin membeli rumah seharga Rp. 1 Milyar melalui KPR dengan tenor 15 tahun dan suku bunga 7%, Kamu harus membayar cicilan bulanan sebesar Rp. 8.251.000.
Adapun total biaya KPR rumah secara keseluruhan yaitu Rp. 1.781.180.000. Perhitungan ini masih bersifat simulasi, sehingga bisa berubah angkanya terkandung kondisi pasar serta tingkat bunga KPR yang di pilih.
Baca Juga Regulasi KPR menurut OJK
Jenis Suku Bunga KPR
Selain cicilan pokok dan biaya tambahan, penting juga untuk Kamu memilih suku bunga KPR yang paling tepat dan sesuai dengan budget yang di miliki. Berikut jenis suku bunga KPR yang di tawarkan bank:
- Suku Bunga Tetap (Fixed Rate), suku bunga tetap berarti tidak mengalami perubahan selama masa tenor kreditnya. Bayar cicilan KPR rumah menjadi lebih pasti setiap bulannya.
- Suku Bunga Mengambang (Floating Rate), suku bunga KPR ini bisa berubah-ubah mengikuti kondisi pasar dan sesuai acuan bank Indonesia.
- Suku Bunga Kombinasi ( Mixed Rate), suku bunga KPR gabungan antara suku bunga tetap dan suku bunga mengambang. Pertama suku bunganya akan tetap, kemudian setelah beberapa tahun, suku bunga KPR-nya berubah mengikuti pasar.
Sebaiknya pilih suku bunga KPR yang tetap ( fixed rate ) agar cicilan KPR nilainya pasti dan tetap sesuai kondisi keuangan setelah hitung biaya rumah dengan simulasi KPR.
Namun, jika kondisi finansial Kamu siap dengan fluktuatif suku Bunga, tidak ada salahnya juga memilih KPR suku bunga ( mixed rate).