Supply Chain Management Dengan Teknologi IoT

Muhammad Radya

Supply Chain Management Dengan Teknologi IoT
Supply Chain Management Dengan Teknologi IoT

Dalam era transformasi digital, Supply Chain Management (SCM) menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga daya saing perusahaan. Pengelolaan rantai pasok yang efektif bukan hanya tentang mengirimkan produk dari pabrik ke konsumen, tetapi juga tentang bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan, dan transparansi dalam setiap langkah operasionalnya.

Secara umum, Supply Chain Management mencakup perencanaan, pelacakan, dan pengelolaan semua aktivitas yang terlibat dalam proses pengadaan, produksi, penyimpanan, dan distribusi barang. Dalam konteks ini, konsep Internet of Things (IoT) memainkan peran krusial dalam mengubah paradigma tradisional SCM. IoT melibatkan jaringan perangkat yang saling terhubung, dilengkapi dengan sensor dan teknologi komunikasi, untuk menciptakan ekosistem yang memungkinkan perusahaan mengakses data secara real-time.

Baca juga: Siapapun dan Apapun Background Anda Bisa Belajar IoT

Integrasi IoT dalam Supply Chain Management

Dengan pemahaman konsep dasar IoT, langkah selanjutnya adalah melihat bagaimana teknologi ini dapat terintegrasi secara efektif dalam Supply Chain Management (SCM).

Monitoring dan Pelacakan Real-Time

Penerapan IoT dalam SCM memungkinkan perusahaan untuk melakukan monitoring dan pelacakan secara real-time terhadap seluruh rantai pasok. Sensor yang berada pada kendaraan, gudang, dan titik lainnya memungkinkan pengawasan langsung, memberikan data aktual tentang lokasi dan status barang.

Oleh karena itu, perusahaan dapat merespons secara cepat terhadap perubahan kondisi atau kebutuhan, meningkatkan fleksibilitas dan ketepatan waktu dalam pengelolaan rantai pasok mereka.

Otomatisasi Proses Bisnis dengan Sensor IoT

Sensor IoT tidak hanya memberikan data, tetapi juga memungkinkan otomatisasi proses bisnis. Contohnya, sensor yang terpasang pada peralatan produksi dapat memberikan informasi tentang kinerja dan kondisi mesin secara langsung, memungkinkan perbaikan preventif dan mengurangi downtime.

Dengan demikian, integrasi sensor IoT membawa efisiensi operasional dengan mengurangi keterlambatan produksi dan meningkatkan umur pakai peralatan.

Baca juga: Bagaimana IoT Bekerja Pada industri e-commerce

Penggunaan RFID dan Barcode

Teknologi RFID dan barcode menjadi lebih efektif dalam pelacakan inventaris dan mempermudah manajemen persediaan. Penggunaan RFID pada produk atau kemasan memungkinkan identifikasi yang cepat dan akurat, meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam proses pelacakan.

Dengan penerapan ini, perusahaan dapat mencapai tingkat akurasi inventaris yang lebih tinggi, mengurangi risiko kehilangan atau kesalahan pengiriman.

Prediksi Permintaan dan Persediaan dengan Analisis Data Sensor

Data yang dikumpulkan oleh sensor IoT dapat diolah melalui analisis data yang cerdas untuk meramalkan permintaan pasar dan kebutuhan persediaan. Ini membantu perusahaan dalam perencanaan yang lebih baik dan pengelolaan rantai pasok yang adaptif.

Sehingga, perusahaan dapat mengoptimalkan persediaan mereka sesuai dengan tren pasar dan menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat mempengaruhi kinerja operasional.

Manfaat Penggunaan IoT dalam SCM

Setelah memahami bagaimana IoT diintegrasikan dalam SCM, mari mengeksplorasi manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan teknologi Internet of Things.

Meningkatkan Transparansi Rantai Pasok

Sensor dan perangkat IoT yang memberikan data real-time memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasok. Dengan cepat melacak pergerakan produk, mengetahui status persediaan, dan mengidentifikasi potensi masalah logistik, perusahaan dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan efisiensi, dan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan terkait rantai pasok.

Efisiensi Operasional Melalui Data Real-Time

IoT memungkinkan perusahaan mengakses data secara real-time tentang kondisi dan kinerja setiap komponen dalam rantai pasok. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, mengurangi waktu respons terhadap perubahan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Reduksi Biaya dan Kesalahan Manusia

Automatisasi proses bisnis melalui sensor dan teknologi IoT membantu mengurangi keterlibatan manusia dalam tugas-tugas operasional yang repetitif. Ini tidak hanya mengurangi risiko kesalahan manusia, tetapi juga dapat menghemat biaya produksi dan distribusi.

Peningkatan Keamanan dan Ketahanan Rantai Pasok

Sensor IoT memberikan pemantauan yang lebih baik terhadap keamanan barang selama transit. Dengan pemantauan yang ditingkatkan terhadap faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan kondisi lingkungan lainnya, risiko kerusakan atau kehilangan produk dapat diminimalkan.

Baca juga: IoT Pada Sektor Akuakultur

Kesimpulan

Dengan mengintegrasikan Internet of Things (IoT) dalam Supply Chain Management (SCM), perusahaan dapat mengalami transformasi signifikan dalam efisiensi operasional dan manajemen rantai pasok. Teknologi ini membuka pintu menuju tingkat transparansi yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan perusahaan untuk mengawasi setiap tahap pergerakan produk secara real-time. Manfaat seperti peningkatan efisiensi, pengurangan biaya operasional, dan pemantauan keamanan yang lebih baik telah menunjukkan dampak positif yang dapat oleh adopsi IoT. Dengan demikian, penerapan teknologi ini bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga strategi penting dalam menjawab tuntutan pasar yang dinamis dan persaingan bisnis yang ketat.

Tertarik untuk berkarier dibidang Internet of things? Atau ingin menambah skill? Segera ikuti pelatihan dan sertifikasi Perekayasaan Perangkat Internet Of Things di Mysertifikasi

Ingin Tahu Program Kami Lebih Lanjut?

Silahkan isi Formulir Dibawah Ini untuk Diskusi dengan Tim Indobot Academy.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar

whatsapp whatsapp